Pati, SMJTimes.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk membangun talut untuk mengantisipasi meluapnya air agar tidak menyebabkan banjir.
“Pembangunan talut untuk mengatasi banjir di daerah yang rawan banjir,” ujar Hardi, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pati, saat menyampaikan hasil reses dalam acara Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Pati, Kamis (18/2/2021) lalu.
Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemkab. Sebab di awal tahun 2021 ini setidaknya ada 43 desa di enam kecamatan yang tergenang banjir akibat meluapnya air Sungai Silugonggo.
Enam kecamatan yang beberapa desanya mengalami kebanjiran itu yakni, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Kayen, Kecamatan Gabus, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Pati Kota dan Kecamatan Juwana.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, setidaknya ada 5.964 hektare lahan pertanian tergenang banjir di bulan Februari 2021 ini.
Plt. Kepala Dispertan Kabupaten Pati Mukhtar mengungkapkan, dari lahan tersebut yang mengalami puso atau membusuk sekitar 2.269 hektare. Jika dihitung, total potensi kerugian para petani padi di Kabupaten Pati ini sebesar Rp12.638.330.000.
Mukhtar mengaku belum mempunyai anggaran untuk memberikan kompensasi kepada para petani. Pasalnya sesuai rancangan anggaran Dispertan di tahun 2021 ini, tidak ada alokasi untuk memberikan kompensasi kepada petani yang mengalami kebanjiran.
Namun, ia tengah mengupayakan bantuan untuk para petani yang menjadi korban banjir ini. Pihaknya telah melaporkan kondisi ini kepada Bupati agar diberikan bantuan dari anggaran dana tak terduga. (Adv)
Komentar