Banjir 2021, Dewan: Pengulangan Bencana 2017

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Sudah menjadi hal umum bahwa sejumlah wilayah di Kabupaten Pati merupakan daerah langganan banjir. Sementara banjir pada tahun 2021 ini dinilai Dewan Pati merupakan pengulangan banjir seperti tiga tahun lalu.

Banjir ini selain menyebabkan permukiman warga terendam juga wilayah pertanian dan persawahan ikut terkena imbasnya.

“Banjir sekarang ini itu pengulangan 2017, memang itu pengulangan 2017,” ujar Ketua Fraksi NKRI DPRD Pati, Narso, Senin (15/2/2021).

Narso berharap banjir yang membuat para petani di Kabupaten Pati ini menangani kerugian miliar rupiah ini tidak terulang lagi di tahun-tahun yang akan datang. “Tidak setiap tahun (banjir) sebesar ini. Hanya saja (semoga) kondisi seperti ini tidak terulang kembali. Meskipun dalam rentan waktu yang lama itu tidak terulang kembali,” harap Narso.

Maka dari itu, ia berharap kepada pemerintah baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk melakukan pencegahan agar hal ini tak terulang lagi.

Ia menilai pemerintah perlu memetakan daerah serapan air yang berada di dataran tinggi dan daerah rawan banjir yang berada di bawah. Pemetaan ini ditindaklanjuti dengan penghijauan di kawasan serapan air agar dapat menyerap air bila terjadi hujan. Sehingga tidak semua air hujan ke daerah rendah.

“Maka karena itu harus ada mitigasi tentang serapan air di atas dan seterusnya,” tandas Narso.

Menurut data pada tahun 2017 lalu, diketahui setidaknya ada 45 desa di Kabupaten Pati yang mengalami kebanjiran. Tercatat, sedikitnya ada 3.000 rumah yang terkena banjir, lebih 4.000 kepala keluarga (KK), dan 13.000 jiwa terdampak banjir di bulan Februari 2017 itu.

Sementara saat ini, ada 43 desa dari enam kecamatan yang mengalami kebanjiran. Kebanjiran ini membuat sebanyak 3.988 keluarga atau 12.548 warga Kabupaten Pati menjadi korban banjir. Beberapa diantaranya memilih mengungsi lantaran kondisi banjir yang masih parah. (Adv)

Komentar