Angka Kematian Covid-19 Tertinggi, Dewan: Harus Meningkatkan Tracing

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Muntamah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyoroti presentase angka kematian di Kabupaten Pati tinggi lantaran terlambatnya penanganan Covid-19. Selain itu, pihak Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati seharusnya lebih cepat mendeteksi orang-orang yang positif Covid-19, maka penanganannya pun bisa lebih cepat.

Sementara itu, Contact tracing atau pelacakan kontak di Kabupaten Pati dinilai harus ditingkatkan lagi. Langkah ini diperlukan mengingat presentase angka kematian akibat Coronavirus Disease atau Covid-19 di kabupaten yang berjuluk Bumi Mina Tani ini tertinggi se-provinsi Jawa Tengah.

“Saya berharap Satuan Tugas Covid-19 lebih meningkatkan kinerjanya lagi,” ujarnya kepada SMJTimes.com

Menurut saya persentase kematian bisa (terjadi) karena terlambatnya penanganan atau yang terpapar mayoritas juga sudah mempunyai penyakit peserta,” ujar anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati Muntamah.

Contact tracing yang bertujuan untuk mendeteksi orang-orang yang berpotensi tinggi tertular virus dari pasien positif Covid-19 dapat membuat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati mengetahui secara rill berapa jumlah angka kasus Covid-19.

Maka dari itu, Muntamah berharap contact tracing lebih dimasifkan kembali. “Saya berharap tracking dan tracing lebih ditingkatkan lagi,” pintanya.

Contact tracing yang telah dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati memang perlu dipertanyakan. Pasalnya beberapa kasus Covid-19 tidak dilakukan tracing yang lebih mendalam dan serius. “Setelah meninggal dunia diduga positif Covid-19, yang pernah kontak ini tidak tau tindaklanjutnya,” ujarnya.

Salah satu penyintas Covid-19 yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, ketika ia positif Covid-19, hanya orang tuanya yang ditracing dengan tes usap. Sedangkan anggota keluarga lainnya tidak dites usap.

Contact tracing yang tidak mendalam ini membuat masyarakat menyangsikan Covid-19. Bahkan banyak masyarakat yang menilai Covid-19 tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Hal ini tentunya malah membuat penanganan Covid-19 tidak maksimal. (Adv)

Komentar