Pati, SMJTimes.com – Wilayah Kecamatan Kayen dan Kecamatan Sukolilo sering kali menjadi daerah langganan banjir. Salah satu penyebabnya adalah keberadaan drainase yang tidak maksimal.
Bahkan menurut anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suyono, drainase di wilayah Pati selatan itu minim perhatian.
“Daerah Pati selatan kurang sekali, belum tersentuh drainasenya, yang ada ya jalan aja tidak ada drainasenya. Contohnya jalan sepanjang (Desa) Beketel hingga Kayen,” kata Suyono belum lama ini.
Akibatnya banjir bandang dan tanah longsor sering terjadi di kedua kecamatan tersebut lantaran air hujan tidak tertampung dengan maksimal dan langsung menggenangi jalan utama. Saat kondisi ini terjadi, tentunya mengganggu pengguna jalan.
Setidaknya menurut pantauan Suyono, sudah lebih dari 10 tahun jalan tersebut tak dilakukan perbaikan total. Selain itu daerah tersebut juga berdekatan dengan tambang galian padas yang dalam operasionalnya terdapat lalu lintas mobil-mobil proyek.
Dampaknya, kendaraan dengan muatan berat itu spontan membuat jalan mudah rusak sekalipun telah dilakukan perbaikan.
“Dengan adanya galian C ini, jika dulu jalan itu kuat. Tapi sekarang kayak kali semua. Terakhir dibagun kelihatannya 10 tahun lebih, belum tersentuh,” kata Suyono.
“Mungkin dianggap jarang dilalui orang. Tapi sekarang kan muatan-muatan galian C sudah berlalu lalang, jadi makin rusak,” lanjutnya.
Sedangkan menurut pantauannya, pemerintah hanya menambal jalan aspal atau beton. Oleh sebab itu menurutnya drainase adalah solusi terbaik meminimalisir bencana, bukan hanya menambal jalan.
Kondisi tersebut sebenarnya sudah sering disuarakan, umumnya dari warga sekitar yang terdampak. Mereka berharap ada alokasi dana untuk membuat drainase, mengingat banjir bandang dan tanah longsor terus mengancam saat musim hujan.
“Saya prihatin sekali, saya wakil rakyat ada masukan dari warga ya kita sampaikan dan laksanakan sesuai kemampuan kepada dinas terkait,” pungkasnya. (Adv)
Komentar