Pati, SMJTimes.com – Saat ini Kabupaten Pati kekurangan 2.459 guru sekolah dasar (SD). Maka dari itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati tengah berupaya menambal kekurangan ini dengan mengajukan kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kepala Disdikbud Kabupaten Pati, Winarto, mengungkapkan kekurangan guru SD di Bumi Mina Tani ini disebabkan berbagai hal. Salah satunya banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah purna tugas.
Baca juga : Konsumsi Meningkat di Pati, Disdagperin Naikkan Alokasi BBM Hingga 15%
“Yang jelas di Pati untuk guru SD itu kurang 2.459. Itupun digerus yang pensiun-pensiun ini,” ujar Winarto di Pendopo Kabupaten Pati, belum lama ini.
Saat ini pihaknya tengah mengajukan kekurangan tenaga pendidik untuk dipenuhi dalam program P3K.
Baca juga : Guru Agama Rembang Terima Bantuan BPJS Ketenagakerjaan
“P3K yang tahun 2019 menunggu hitungan hari atau minggu untuk diterima. Karena sedang proses ini pak. Kemudian yang P3K 2021 ini pun proses pengusulan. Pati ini kekurangan guru berapa dan sekolah mana, itu yang kita usulkan,” kata Winarto.
Ia pun berharap, usulan kuota ini dapat diterima oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga : Selain Disalurkan ke Mustahik, Lazismu Pati Juga Tasarufkan Zakat Kepada Guru Honorer
“Semoga kita diberikan kuota sebesar itu. Kalau tidak ya mendapati lah. Karena P3K kan dibagi seluruh Indonesia dan tidak kali ini saja,” harapnya.
“Harapannya ya diajukan secara maksimal dan dipenuhi secara maksimal pula. Maksimal dalam artian sesuai kebutuhan karena kalau lebih juga kita kesulitan penempatan,” katanya.
Baca juga : Kenal Dekat Rujak Petis, Kudapan Ala Nelayan Rembang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri berencana menggelar seleksi P3K di tahun 2021 ini. Semua guru honorer di Indonesia berpeluang menjadi P3K apabila lulus dalam tes. (*)
Baca juga :
- Video : Anggota Pengaman TPS Jalani Tes Swab
- Tes Rapid Acak Terus Berjalan di Rembang
- PMI Jateng : Permintaan Plasma Konvalesen Meningkat
Reporter : Umar Hanafi
Komentar