SMJTimes – Hasil penelitian menyebutkan Antartika tengah mengalami masa kritis. Para ilmuwan mengungkap benua tersebut berada di ujung kiamat gletser.
‘Kiamat gletser’ menggambarkan kondisi saat salah satu gletser terbesar di Antartika mencair dengan kecepatan yang tinggi sehingga mengkhawatirkan.
Baca juga: Fenomena Langka, Bulan Biru Akan Muncul pada Oktober Mendatang
Jika hal tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, dapat mengakibatkan penyusutan gletser hingga setengah mil per tahun, atau sekitar 2.625 kaki.
Ilmuwan memprediksi Gletser Thwaites akan kehilangan semua es dalam waktu sekitar 200 hingga 600 tahun mendatang.
Baca juga: Masker Kain Harus Labeli Cuci Sebelum Pakai Sesuai SNI
Akibatnya, permukaan laut akan meningkat sekitar 1,6 hingga 2 kaki dan bisa jadi semakin tinggi lagi. Hal paling buruk yang akan terjadi ialah akan ada sejumlah wilayah di New York, Miami, dan Belanda, yang akan tenggelam.
Gletser sendiri memiliki fungsi sebagai pembatas antara pemanasan laut dan gletser lainnya. Semakin banyak gletser yang mencair, hal itu akan menurunkan massa es di wilayah Antartika barat.
Baca juga: Hati-hati, Peneliti Mengungkap Risiko Penularan Covid-19 di dalam Pesawat
“Ini adalah perubahan besar, dibutuhkan penulisan ulang garis pantai,” kata David Holland, profesor ilmu atmosfer di Universitas New York, yang menyumbang penelitian untuk International Thwaites Glacier Collaboration, seperti mengutip Kumparan.com Rabu (23/9/2020).
Bukan hanya Gletser Thwaites, lapisan es di Antartika juga mencair hingga enam kali lebih cepat daripada tahun 1980-an. Hal ini menambah 252 miliar ton air per tahun, naik 40 miliar ton per tahun, pada 40 tahun lalu.
Baca juga: Menguak Sejarah, Jejak Kaki Berusia 120 Ribu Tahun Ditemukan di Arab Saudi
Jika seluruh lapisan es Antartika mencair, para ilmuwan memperkirakan permukaan laut akan naik hingga 200 kaki.
Hasil studi yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan bagian Thwaites dan gletser di sekitarnya, Pine Island Glacier, pecah lebih cepat dari yang pernah diperkirakan sebelumnya. Studi tersebut dipublikasi dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Berdasarkan hasil hitungan, Pine Island Glaciers juga telah kehilangan wilayah seluas Los Angeles dalam enam tahun terakhir. Pada bulan Februari lalu, para peneliti menemukan rongga yang berukuran hampir seukuran kota Manhattan di bagian bawah Thwaites.
Baca juga:
- Selain Bumi, 4 Planet Lain Diduga Menyimpan Tanda-tanda Kehidupan
- Terjawab Misteri Terdamparnya Ratusan Paus Pilot di Lepas Pantai Tasmania
- Hati-hati, Peneliti Mengungkap Risiko Penularan Covid-19 di dalam Pesawat
Redaktur: Atik Zuliati
Komentar