SMJ Times – Diet ketogenic menjadi bahan perbincangan khalayak umum belakangan ini. Diet keto dikenal dengan menerapkan pola makan, mengganti makanan berkarbohidrat dengan makanan tinggi lemak dan protein.
Diet ketogenic atau kerap disebut diet keto mulai dikenal pada tahun 2016, dan bertambah populer pada tahun 2017. Penurunan berat badan drastis beberapa selebriti dunia seperti Kim Kardashian dan Melissa Mc Carthy, juga banyak bintang olahraga dunia, ikut mengangkat popularitas diet satu ini, menurut laporan Inquistr.
Baca juga: Fakta Sheet Mask Masker ala Korea
Diet keto sebetulnya sudah lama dikenal dunia medis sebagai alternatif penyembuhan epilepsi. Bahkan, diet ini telah digunakan sejak seabad lalu untuk mengatasi kejang, walau belum terbukti ilmiah. Barulah pada tahun 2014, ada penelitian neurobiologi yang membuktikan bahwa hal tersebut benar.
Dalam melakukan diet keto, tubuh akan membakar lemak dalam bentuk keton
yang diproduksi di hati. Ketika tubuh menggunakan keton sebagai sumber energi, atau disebut juga kondisi ketosis, inilah tandanya diet keto bekerja.
Diet keto sempat menuai pro dan kontra di kalangan praktisi kesehatan. Sebagian praktisi menganjurkan untuk menjalani diet keto dengan beberapa alasan. Diantaranya, melakukan diet keto dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan gula darah yang dapat memicu penyakit diabetes.
Baca juga: Mitos Misteri Malam Satu Suro
Diet keto juga dapat mengobati dan mencegah penyakit neurodegeneratif serta mampu menurunkan berat badan lebih efektif jika dibandingkan jenis diet lainnya. Selain itu diet keto mampu mengurangi peradangan dalam tubuh dan mengurangi radikal bebas.
Nah, setelah mengetahui apa itu diet keto, jika ingin mencoba menjalaninya sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi badan kalian. Karena diet menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap tubuh masing-masing orang.
Baca juga:
Komentar