Rembang, Smjtimes.com – Budi Asmara selaku kepala BPBD menganggarkan 1.500 tangki air bersih untuk menghadapi kekeringan di Rembang.
“Kami mengajukan anggaran lagi lewat perubahan anggaran tahun 2020, sebesar 300 juta, untuk 1.500 tangki. Ini kalau disetujui oleh TAPD dan Banggar,” jelasnya Senin (20/7/2020).
Perubahan anggaran ini jauh lebih besar dari rencana anggaran sebelumnya. Yakni hanya sebesar 125 juta. Namun menurutnya, anggaran tersebut hilang karena terbentur masalah pandemi.
“Sebetulnya tahun 2020 dianggarkan 125 juta. Berhubung kena refocusing anggaran untuk Covid-19 oleh TAPD. Maka anggaran 125 juta hilang,” ungkapnya.
Baca juga : 31 Kabupaten di jateng Diprediksi Kekeringan, BPBD Siapkan 1.000 Tangki Air Bersih
Selain itu juga, jumlah tangki yang dianggarkan 100 lebih sedikit dari kasus kekeringan tahun lalu. Dalam keterangan Pramujo, Kabid Darurat pada tahun lalu BPBD menyalurkan 1.600 tangki air bersih untuk titik kekeringan di Rembang.
“Tahun lalu ada 1.600 tangki. Yang diambilkan dari APBD, Pemprov dan perusahaan. Kami anggarkan 1 tangkinya 200 ribu,” jelasnya pada Senin (20/7/2020).
Angka itu merujuk pada panjangnya musim kemarau yang terjadi pada tahun 2019 dan kebutuhan desa yang hampir menyentuh 50 kali droping.
“Ada desa yang 50 kali droping. Tapi kembali lagi tergantung pada kriteria berapa RT, RW atau KK,” tuturnya. (*)
Baca juga :
- BPBD Rembang Ungkap 14 Kecamatan Terdampak Kekeringan
- Musim Kemarau Berpotensi Kebakaran Lahan, Begini Imbauan BPBD Pati
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook dan instagram
Redaktur : Dwifa Okta
Komentar