SMJTimes.com – Bullying atau perundungan menyebabkan dampak buruk bagi mental korban. Mereka yang mendapatkan perlakukan kekerasan, baik verbal maupun fisik akan cenderung menyendiri, tidak memiliki kepercayaan diri, bahkan takut untuk bersosialisasi. Oleh karena itu, korban adalah pihak yang paling dirugikan dari tindakan ini, sehingga dibutuhkan pendampingan untuk menyembuhkan trauma yang mungkin tidak pernah bisa terhapus selama bertahun-tahun.
Meski demikian, sebenarnya tindakan perundungan juga akan berefek pada pelaku. Mereka yang pernah melakukan bullying biasanya memiliki kontrol emosi yang lemah. Mereka cepat marah, stres atau merasa tidak aman. Pada kasus lainnya, mereka belum tahu cara yang sehat dalam mengatasi konflik atau memahami perbedaan.
Dikutip dari Halodoc, berikut adalah cara mencegah anak menjadi pelaku bullying.
Tanggapi bullying dengan serius
Tegaskan kepada anak bahwa tindakan bullying/kekerasan itu tidak dibenarkan. Jelaskan kepada mereka dampak dari kekerasan verbal maupun fisik, serta konsekuensi bagi para pelaku yang melalukan bullying. Pastikan juga ia memahami tujuan dari hukuman tersebut.
Ajari memperlakukan orang lain dengan baik
Ajarkan anak anda untuk memperlakukan orang lain dengan baik, meski mereka memiliki ras, agama, penampilan, jenis kelamin, status ekonomi yang berbeda. Anda bisa mengajaknya mengunjungi tempat-tempat komunitas dimana anak anda bisa bertemu dengan orang-orang yang berbeda dengannya, seperti mengunjungi panti asuhan atau lembaga-lembaga yang menangani anak berkebutuhan khusus. Dengan demikian, anda dapat menanamkan rasa empati kepada anak anda.
Perhatikan pergaulan anak
Perbanyak diskusi dengan pihak-pihak dari sekolah dan orang tua murid lainnya untuk memantau perilaku anak selama di sekolah, serta mengetahui tentang lingkungan seperti apa tempat anak anda belajar.
Beri tahu anak anda tentang pergaulan yang baik dan sehat. Anda juga bisa mendorongnya untuk beraktivitas dan bermain di luar sekolah untuk mengembangkan persahabatan dengan anak-anak lainnya.
Komunikasi dengan anak
Luangkan waktu untuk bertanya tentang aktivitas apa saja yang anak anda lakukan seharian ini. Tanyakan pula tentang teman-teman mereka dan bagaimana pandangan anak anda tentang teman-temannya. Menjaga komunikasi membuat orang tua lebih memahami perasaan dan masalah yang anak hadapi. Dengan begitu, anda juga bisa membantu anak untuk mengatasi masalah mereka dengan cara yang positif.
Berikan kata positif
Kasih sayang, kata-kata penyemangat yang suportif menjadi cara untuk mencegah anak menjadi perundung. Hindari menggunakan kata-kata negatif saat berbicara dengan anak. Anak sering kali merekam ucapan orang lain dalam ingatannya. Dengan membiasakan ucapan yang positif, anak akan terbiasa mengutarakan perkataan-perkataan baik kepada orang lain.
Jadi teladan yang baik
Menjadi contoh yang baik menjadi cara paling efektif. Saat anda memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan, secara tidak langsung anda akan mencontohkan kepada anak-anak bagaimana seharusnya memperlakukan orang lain. Bahkan, anak-anak juga bisa melihat bagaimana orang tua mengelola stres dan konflik.
Komentar