SMJTimes.com – Saat melakukan diskusi, brainstorming menjadi tahapan penting dalam rangka pemecahan masalah dalam tim. Metode ini membantu tim untuk memeriksa dan menganalisis masalah tim untuk menemukan solusi. American Psychological Association menyebutkan bahwa brainstorming dapat memunculkan ide-ide baru secara spontan.
Pada pelaksanaannya, setiap anggota diberikan kesempatan dan ruang untuk menyampaikan ide dan gagasan terkait masalah yang sedang dibahas. Sementara itu, Anggota kelompok lain bisa memberikan kritik, saran, dan nilai potensial secara terbuka.
Adapun beberapa tujuan dari brainstorming. Beberapa diantaranya adalah;
- Memecahkan suatu masalah secara kreatif atau inovatif
- Brainstorming menekankan peningkatan proses ide dan pemikiran kreatif individu
- Menahan kritik dan menerima semua jenis ide
- Mendorong untuk menyatukan ide atau memperbarui ide yang sudah ada
- Mendapat perspektif baru terhadap suatu masalah untuk membuka lebih banyak ide-ide baru
Dikutip dari Tempo, ada beberapa aturan saat melakukan brainstorming. Aturan-aturan ini berdasarkan Interaction Design Foundation.
Aturan pertama adalah menetapkan batas waktu. Misalnya, dalam waktu 15 menit sampai 60 menit masing-masing anggota dituntut untuk menemukan minimal satu ide. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan insight-insight yang potensial untuk digunakan sebagai dasar pemecahan masalah nantinya.
Dalam melakukan brainstorming, anda memerlukan sikap menahan diri dari perilaku penilaian yang negatif. Setiap anggota boleh memberikan saran dan kritik yang disampaikan dengan sopan.
Terkait ide-ide yang disampaikan, usahakan untuk mengeksplorasi ide-ide baru. Namun, tetap harus sesuai dengan topik yang dipermasalahkan
Kemudian, setelah mendapatkan beberapa ide, mulailah untuk membuat ringkasan masalah. Ringkasan tersebut berisi pertanyaan, rencana, dan hasil penyortiran pemikiran anggota berupa ide yang dirasa tepat dan berfokus pada topik masalah.
Komentar