SMJTimes.com – Bagi banyak orang, yoga mungkin hanya terlihat seperti serangkaian gerakan tubuh yang pelan dan mengalir, tidak se-intens lari atau angkat beban. Tapi di balik kesederhanaannya, yoga menyimpan keunikannya yang bisa menjadi terapi mental manusia.
Secara fisik, yoga memang bekerja layaknya olahraga. Ia memperkuat otot, memperbaiki postur tubuh, dan meningkatkan fleksibilitas. Gerakan-gerakan seperti downward dog, warrior pose, atau cobra bukan hanya indah dilihat, tapi juga mampu mengaktifkan berbagai kelompok otot yang jarang digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa rutin melakukan yoga dapat membantu mengurangi nyeri punggung bawah, nyeri sendi, hingga memperbaiki sistem pernapasan. Yang membedakan yoga dengan olahraga lainnya adalah keterlibatan napas dan kesadaran.
Setiap gerakan dalam yoga diselaraskan dengan tarikan dan hembusan napas. Di sinilah letak sisi meditatifnya. Fokus pada napas secara perlahan membawa pikiran kembali ke saat ini yang memberikan dampak luar biasa bagi kesehatan mental.
Penelitian dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa yoga berkontribusi dalam mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol. Dalam jangka panjang, yoga bisa membantu mengatasi kecemasan, insomnia, bahkan gejala depresi ringan.
Tak heran jika yoga kerap dipilih sebagai pelengkap terapi psikologis atau trauma healing. Di luar aspek kesehatan, yoga juga mengajarkan filosofi hidup yang dalam. Ia mengajak untuk lebih penerimaan diri, lebih sabar, dan tidak menghakimi.
Dalam dunia yang penuh tekanan untuk selalu produktif dan cepat, yoga justru mengajarkan untuk melambat, mendengarkan tubuh, dan menyapa diri sendiri dengan penuh kelembutan. Bagi sebagian orang, yoga menjadi ruang sunyi untuk bertemu dengan diri sendiri.
Di atas matras, tubuh bicara dengan caranya sendiri mengenai letih yang selama ini disangkal, emosi yang tertahan, bahkan rindu akan kedamaian yang sederhana. Maka tak sedikit pula yang menangis setelah sesi yoga, bukan karena sakit, tapi karena akhirnya merasa lega. (*)
Komentar