Mengapa Sering Lupa Meski Masih Muda?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Sering lupa atau memory slip bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa, tua, maupun anak yang lebih muda. Kemampuan otak memang menurun seiring bertambahnya usia, berdampak pada penurunan daya ingat.

Meski demikian, lupa juga bisa dialami oleh anak muda, khususnya mereka yang memiliki pola hidup tidak sehat. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan Anda sering melupakan informasi penting, simak untuk mengatasinya.

Depresi

Penelitian menunjukkan bahwa depresi merupakan faktor risiko terkuat penurunan daya ingat di semua kelompok usia. Depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa yang intens dan berlangsung lama, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Tak hanya penurunan daya ingat, gejala depresi juga menyebabkan sering lupa, kesulitan berkonsentrasi, dan kondisi klinis pseudodemensia. Pseudodemensia sendiri memiliki gejala bicara tidak jelas, lupa orang dan benda, dan respons yang tertunda terhadap rangsangan eksternal. Untuk mengatasinya, segeralah berkonsultasi dan berobat ke penyedia layanan kesehatan profesional.

Kurang tidur

Kualitas dan kuantitas tidur yang cukup sangat penting untuk kinerja otak yang optimal. Tidur kurang dari delapan jam sehari bisa memengaruhi memori. Saat tidur, otak mengonsolidasikan ingatan dan informasi yang telah dipelajari, sehingga kurang tidur membuat proses ini tidak optimal.

Selain itu, gangguan tidur juga menyebabkan masalah lainnya, misalnya sulit berkonsentrasi, perubahan suasana hati, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Maka dari itu, tidurlah setidaknya 6-8 jam setiap malam untuk memastikan tubuh dan otak cukup istirahat.

Stres dan kecemasan

Stres dan kecemasan juga bisa menyebabkan gangguan pada memori. Stres merupakan ketegangan akibat permasalahan di kehidupan sehari-hari, misal karena pekerjaan, hubungan dengan pasangan maupun keluarga. Kondisi ini bisa memengaruhi perhatian dan konsentrasi, serta mengganggu pembentukan ingatan baru dan pengambilan ingatan lama yang telah tersimpan.

Lakukan manajemen stres dengan meditasi dan melatih pernapasan. Refresh otak dengan melakukan hal-hal positif dan menyenangkan, melakukan perawatan diri, serta hindari multitasking. (*)

Komentar