SMJTimes.com – Gangguan pada mata dapat menghambat aktivitas seseorang. Perlu bagi kita untuk menjaga kesehatan indra penglihatan agar dapat bekerja secara optimal. Namun, nyatanya beberapa aktivitas dan pekerjaan malah dapat memperburuk kondisi mata. Tak jarang pula ditemukan anak-anak dan orang dewasa yang mengeluhkan penglihatan mata yang buruk.
Berdasarkan survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, diperkirakan 3 dari 100 orang di Indonesia yang berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan. Jumlah itu setara dengan sekitar 1,6 juta orang.
Penyebab utama gangguan penglihatan adalah refraksi. Refraksi adalah kelainan pada indra penglihatan yang menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas, sehingga bayangan benda terlihat buram.
Penyebab refraksi diantaranya adalah karena bola mata terlalu panjang, terlalu pendek, perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena refraksi, yaitu genetika (rabun jauh yang menurun), waktu membaca, bekerja di depan komputer, bermain video game atau melakukan pekerjaan visual jarak dekat.
“Kalau ada keluarga minus maka akan ada kemungkinan minus juga. Gaya hidup juga pengaruh. Anak-anak sekarang banyak yang main gadget jadi bisa meningkatkan risiko,” sebut dr Andi Akhmad Faisal, M.Kes, SpM, dilansir dari Detik (5/3).
Beberapa penelitian juga mendukung gagasan bahwa kurang memiliki waktu di luar ruangan dapat meningkatkan risiko rabun jauh.
“Di Australia dan Singapura sekarang ada anjuran untuk anak keluar main demi mengurangi risiko gangguan mata. Karena memang secara penelitian hal ini bisa mencegah refraksi,” ujar dr Habibah Muhiddin, seorang dokter spesialis mata.
Untuk menghindari terkena refraksi maka penting untuk menjaga pola hidup sehat dan rutin berolahraga.
Komentar