SMJTimes.com – Zappos melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada 300 karyawannya. Jumlah ini setara dengan 20 persen dari total seluruh tenaga kerja di perusahaan tersebut. Hal ini ditengarai lantaran adanya penurunan kinerja penjualan perusahaan. Penurunan ini membuat pendapatan Zappos merosot, sehingga PHK menjadi salah satu cara untuk mengurangi pembengkakan biaya. Pemangkasan biaya dilakukan agar Zappos tetap dapat mempertahankan keberlanjutan bisnisnya.
Laura Davis selaku juru bicara perusahaan menginformasikan melalui siara pers bahwa Zappos mem-PHK karyawan di bagian customer service yang melayani penjualan produk sepatu dan pakaian online.
“Keputusan dibuat untuk memastikan Zappos disiapkan untuk terus memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa, dalam jangka panjang,”ujar Laura, dikutip dari Tribunnews (13/2).
Perusahaan ini diakuisisi oleh Amazon pada 2009. Zappos merupakan platform e-commerce dan perusahaan ritel yang menyediakan kebutuhan busana bagi pelanggan baik secara online maupun offline.
Selama kuartal IV 2022, pendapatan Zappos mengalami penurunan dan bisnis mengalami perlambatan. Pergerakan saham di Wall Street juga jatuh hingga 51 persen selama setahun terakhir. Pada Januari 2023 perusahaan akhirnya memutuskan untuk mem-PHK 18.000 karyawan. Karyawan tersebut berasal dari kantor Zappos di Washington sebanyak 2.300 orang dan sisanya berasal dari kantor cabang yang tersebar di beberapa negara, salah satunya di Inggris.
Pemangkasan karyawan juga sebelumnya sudah terjadi di Amazon. Tercatat sejumlah 10.000 pekerja di-PHK sepanjang bulan November 2022. Selain itu, Amazon juga turut menghentikan proyek lain seperti membatalkan pengiriman barang menggunakan robot.
“Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit di masa lalu, dan kami terus melakukannya. Perubahan akan membantu kami mengejar peluang jangka panjang dengan struktur biaya yang lebih kuat,” ujar Andy Jassy, CEO Amazon pada awal Januari.
Ia menegaskan bahwa pada tahun ini perusahaan akan tetap berinvestasi di bidang cloud computation, bisnis periklanan, dan streaming video.
Komentar