Gejala dan Penyebab DID

Bagikan ke :

SMJTimes.com – DID atau Dissociative Identity Disorder merupakan salah satu gangguan kepribadian. Berikut penjelasan tentang gejala dan penyebab DID.

Bersumber dari hellosehat, gejala paling utama DID adalah adanya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Kepribadian lain disebut alternatif, sedangkan kepribadian inti disebut kepribadian inti. Tiap kepribadian alternatif memiliki perbedaan pada ciri individu dan cara berpikirnya. Kepribadian alternatif mungkin juga memiliki nama, perilaku, bahkan jenis kelamin yang berbeda.

Saat kepribadian alternatif muncul, pengidap DID akan mengalami hilang ingatan. Mereka umumnya tidak menyadari adanya kepribadian lain tersebut, serta ingatan mengenai apa yang dilakukan saat itu diambil alih.

Meski begitu, DID tidak selamanya berdampak negatif. Di beberapa kasus, saat pengidap DID merupakan sosok yang pemalu, kepribadian lain yang lebih tegas dan mudah bergaul bisa saja mengambil alih. Pergantian kepribadian ini dipicu oleh stress dan peristiwa traumatis.

Meski begitu, pengidap DID mungkin mengalami masalah dalam menjalani kehidupannya. Ia tidak memiliki ingatan yang lengkap atas apa yang telah dilakukan kepribadian alternatifnya, sehingga terkadang dia kehilangan barang. Kemungkinan kepribadian alternatifnya juga tidak mengenal keluarganya sendiri.

Gejala Psikologis

Selain mengalami pergantian kepribadian, pengidap DID dapat mengalami gejala lain sebagai berikut;

  • Sakit kepala parah dan mengalami nyeri.
  • Derealisasi, merasa lingkungan di sekitar tampak asing dan tidak nyata.
  • Suasana hati mudah berubah dan depresi.
  • Depersonalisasi, yakni perasaan jiwa terlepas dari raga.
  • Mudah merasa gelisah hingga mengalami gangguan kecemasan.
  • Disosiasi, yaitu perasaan seakan terlepas dari tubuh dan dunia sekitar.
  • Amnesia dan merasakan distorsi waktu.
  • Gangguan tidur, mimpi buruk dan
  • Gangguan makan.
  • Gairah seks menurun.
  • Penggunaan obat-obatan dan konsumsi alcohol berlebih.
  • Keinginan untuk melukai diri dan bunuh diri.

Penyebab DID

Penyebab paling utama gangguan kepribadian ini adalah pengalaman traumatis. Dilansir dari hello sehat, sekitar 90% pengidapnya memiliki Riwayat kekerasan seksual dan mengalami trauma yang parah. Peristiwa traumatis lainnya terkait dengan perang, kecelakaan, hingga bencana alam. Seseorang yang pernah diisolasi dalam kurun waktu yang sangat lama dan mengalami peristiwa emosional yang sangat mendalam juga berisiko mengalami gangguan mental ini.

Penyakit DID sering dianggap sebagai mekanisme perlindungan diri terhadap situasi yang membuatnya stress, tertekan, dan trauma. Saat kepribadian alternatif mengendalikan kepribadian inti, ada batasan antara dirinya dengan peristiwa atau pengalaman yang menyakitkan. Batasan tersebut yang membuat pengidap seolah tidak merasakan atau melihat kejadian traumatis tersebut.

Diagnosis dan Pengobatan

Sebelum didiagnosis mengalami DID, pengidap akan diminta untuk melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan tes psikiatri. Psikolog akan mengajukan pertanyaan tentang pikiran, perasaan, perilaku baik pada diri anda, maupun keluarga.

Pengobatan yang dilakukan oleh ahli meliputi terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektik, Eye movement desensitization and reprocessing, dan penggunaan obat-obatan.

Sementara pengobatan yang dapat dilakukan di rumah adalah sebagai berikut;

  • Belajar mengelola stres dengan meditasi dan melakukan aktivitas yang disukai.
  • Minta bantuan keluarga saat mengalami perubahan kepribadian. Perlu untuk mengamati dan mencatatnya untuk kemudian dilaporkan ke dokter yang menangani.
  • Menjaga pola hidup sehat.

Demikian artikel tentang gejala dan penyebab DID.

 

Komentar