Rembang, SMJTimes.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar Sosialisasi Pengadaan Barang/Jasa melalui Aplikasi Blangkon Jawa Tengah (Jateng) di Aula lantai 4 Kantor Bupati Rembang, Senin (11/7/2022).
Dalam sosialisasi tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dipimpin langsung oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Kegiatan sosialisasi Blangkon Jateng sebagai bentuk komitmen mendukung penerapan aplikasi tersebut di kabupaten yang memiliki 90 ribu lebih Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kepala Bagian (Kabag) Pengelolaan Sistem Informasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemerinta Provinsi (Pemprov) Jateng, Rusli Sofyan Nurwanto yang sebagai narasumber mengatakan Blangkon Jateng ini merupakan program perubahan budaya kerja menuju digitalisasi pengadaan barang/jasa, dengan transaksi melalui e-katalog maupun marketplace.
“Blangkon Jateng adalah program nasional yang awalnya bernama Bela Pengadaan, dimana kemudian di setiap provinsi namanya disesuaikan dengan kearifan lokal. Sekarang mengalami perubahan digitalisasi,” kata Sofyan menyampaikan materi hari ini.
Dia mengungkapkan banyak kelebihan dari blangkonjateng.jatengprov.go.id ini, di antaranya sebagai berikut, mampu mendorong pengembangan UMKM lokal khususnya ke Go Digital. Pasalnya pengadaan barang dan jasa pemerintah akan menggunakan produk lokal.
Melalui Blangkon Jateng ini proses transaksi dinilai lebih efisien, karena bisa dilakukan negosiasi harga secara langsung, serta pelacakan pembayaran untuk keperluan audit.
Lebih lanjut, kelebihan Blangkon Jateng adalah pembayaran bisa dilakukan secara langsung kepada rekening penyedia, tidak melalui marketplace. Kemudian, kepatuhan terhadap penerapan pajak daerah sehingga pendapatan pajak menjadi lebih optimal. Terintegrasi dengan bank daerah dalam hal ini Bank Jateng. Dan yang terakhir perbandingan harga antar penyedia lebih mudah.
Dia mengatakan semua produk yang bisa dibeli melalui Blangkon Jateng antara lain snack, Alat Tulis Kantor (ATK), seragam dan lainnya. Produk yang dibeli OPD pun diprioritaskan berasal dari UMKM yang ada di Kabupaten Rembang sehingga mendukung pengembangan UMKM lokal.
“Seragam pun bisa, di sini kan ada batik, sesudah itu dimanfaatkan sebab UMKM kita sudah ada, tidak perlu beli produk UMKM sebelah. UMKM sebelah biar dipikir Bupati sebelah, memang kita ditugasi untuk mengangkat UMKM daerah, UMKM Rembang ini yang akan memenuhi kebutuhan OPD di Rembang, kalau UMKM Rembang tidak bisa memenuhi baru ambil di kota sebelah,” terangnya. (*)
Komentar