Rembang, SMJTimes.com – Dampak banjir rob yang melanda pemukiman penduduk di wilayah pesisir Rembang pada Senin (23/5/2022) lalu bertambah.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang mencatat terdapat 15 rumah roboh, 113 rumah rusak ringan-sedang serta sejumlah fasilitas umum rusak akibat banjir rob yang melanda.
Sekretaris BPBD Rembang Pramujo mengungkapkan, pihaknya sudah mengecek secara langsung kondisi di lapangan. Dari hasil asesmen disebutkan total terdapat 128 rumah warga yang rusak tersebar akibat terjangan rob.
Sebanyak 128 rumah tersebut tersebar di 12 desa yang berada di empat kecamatan. Perinciannya, di Kecamatan Rembang ada 6 desa yang terdampak banjir rob, yakni Desa Pandean, Desa Tasikagung, Desa Gegunung Kulon, Desa Tritunggal, Desa Kabongan Lor, dan Desa Pasar Banggi.
Di Kecamatan Sarang ada 2 desa, yakni di Desa Kalipang dan Desa Temperak. Sedangkan Kecamatan Kaliori 3 desa, yaitu Desa Pantiharjo, Desa Purworejo, dan Desa Banyudono, serta 1 desa di Kecamatan Kragan, yaitu Desa Pandangan Kulon.
“Total rumah roboh ada 15 rumah tersebar di Kecamatan Sarang dan Kragan. Total nilai kerusakannya ditaksir mencapai Rp675 juta. Kerusakan sedang ada 30 rumah, ada di Kecamatan Sarang, Kaliori, dan Rembang. Total nilai kerusakan diperkirakan Rp750 juta. Sedangkan yang rusak ringan 83 rumah tersebar di Kecamatan Sarang, Kaliori, Rembang, dan Kragan. Total nilai kerusakannya sekitar Rp622 juta,” papar Pramujo.
“Kalau fasilitas umum yang terdampak ya gedung Paud sama bangunan gedung serbaguna di Desa Pandean-Rembang. Lalu juga fondasi jalan atau talut di Desa Tasikagung-Rembang. Gedung Posyandu di Desa Banyudono-Kaliori, sama tambak ikan milik warga di Desa Pasar Banggi-Rembang,” ucap Pramujo.
Pramujo mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah pesisir Rembang supaya tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob ekstrem yang diperkirakan akan terjadi. (*)
Komentar