Harga Tanaman Porang di Pati Jadi Perhatian

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Harga tanaman porang di Pati menjadi perhatian pejabat, salah satunya Pemerintah Kabupaten Pati melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati bersama DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah yang pernah meninjau kawasan budidaya porang di Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Dalam agenda itu, pihaknya berencana menyusun kajian teknis budidaya tanaman porang di Bumi Mina Tani.

Langkah itu diapresiasi oleh Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno. Ia juga menyampaikan terkait pandangannya seputar potensi porang di Kabupaten Pati.

Harga Tanaman Porang di Pati Jadi Perhatian

Sukarno mendorong agar pemerintah dan petani berkoordinasi secara maksimal dalam upaya budidaya porang di wilayah Kabupaten Pati. Apalagi saat ini petani masih kesulitan dalam persaingan harga.

“Kendala yang dihadapi oleh petani porang sekarang adalah persaingan harga,” ujarnya saat dihubungi Mitrapost.com beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) itu, menyebutkan petani porang selalu mengeluhkan persaingan harga. Apalagi petani di Kabupaten Pati telah mampu memproduksi porang dengan jumlah banyak, namun tak diiringi dengan harga yang bagus.

Selain itu, Sukarno khawatir jika terjadi over-produksi porang sehingga kondisi ini membuat harga anjlok.

“Porang memang menjadi tanaman yang fenomenal, berguna untuk bahan pangan dan industri. Tapi juga jangan sampai over-produksi yang menyebabkan harga turun drastis,” ujar politisi Golkar itu.

Menurutnya porang memiliki prospek penjualan yang bagus karena pasar ekspornya terbuka lebar.

Ia menambahkan jika tanaman tersebut perlu dibudidayakan di tempat-tempat yang teduh dari terik matahari agar tanaman porang tumbuh dengan kualitas yang baik.

Sebelumnya, Kepala DPMPTSP Kabupaten Pati, Riyoso menemukan selama ini petani porang selalu mengeluhkan persaingan harga. Apalagi petani di Kabupaten Pati telah mampu memproduksi porang dengan kualitas tinggi tapi tak diiringi dengan harga yang bagus.

“Para petani porang selama ini hanya dapat menjual hasil panennya ke Jawa Timur dengan biaya transportasi yang cukup besar, selain belum adanya sentra pengolahan porang maupun rendahnya permintaan pabrik pengelolaan hasil porang menjadi kendala utama dalam pengembangan potensi porang di Pati,” kata dia.

Menurut Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Perencanaan dan Pengembangan bersama Tim DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Taviana Dewi Handayani, pihaknya menyambut baik upaya pengembangan kajian teknis potensi porang untuk ditawarkan kepada investor. (adv)

Komentar