Pati, SMJTimes.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Bambang Susilo turut menyoroti kebijakan Satgas Covid-19 tentang pembatalan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pekan ini.
Ketua Komisi A DPRD Pati itu meminta Bupati Pati kembali mengkaji kebijakan tersebut, lantaran metode pendidikan dengan interaksi langsung sangat dibutuhkan di fase new normal ini, setelah dua tahun lamanya anak didik menjalani sekolah daring.
“Tentang tatap muka di sekolah yang ditunda mohon untuk dikaji. Kalau pemerintah sudah mengaji kami mendukung saja,” ujar Bambang Susilo saat ditemui awak media kemarin.
Namun ia juga menyarankan kepada Pemkab Pati agar kembali menggelar pembelajaran tatap muka saat level PPKM turun ke level 2 atau 1.
“Cuma nanti kalau levelnya turun kami harap tatap muka bisa dilaksanakan. makanya harus vaksin. Vaksinasi kayaknya komen di media belum ada 70 persen secara keseluruhan yang optimal ini di pedesaan atau di kota,” kata Bambang.
Kepada orang tua murid juga diimbau, selama pembelajaran daring di masa PPKM level 3, orang tua murid dianjurkan untuk memastikan kesehatan anak, sehingga saat PTM dibuka kembali, murid dapat beraktifitas secara optimal.
Sementara, Bupati Haryanto saat diwawancara di Pendopo Pati kemarin mengungkapkan, penyebab dibatalkannya PTM 100 persen pekan ini, lantaran ditemukan siswa dan guru yang terpapar virus Covid-19 saat dilakukan tracing secara acak.
Ia menegaskan bahwa diambilnya keputusan ini, dalam rangka melindungi anak didik dan pendidik dari varian Omicron, yang konon penyebarannya lebih cepat.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk memahami pemberhentian PTM sementara karena melihat kasus yang ada. Akhir Januari dan pertengahan Februari ini kan cukup tinggi. Sekarang banyak,” tandas Haryanto. (*)
Komentar