Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Rembang

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ gelar apel bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hari ini, Kamis (03/02/2022) di halaman Kantor BPBD Rembang.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Rembang yang kerap disapa Gus Hanies itu meminta BPBD untuk mendorong desa rawan bencana agar dibentuk menjadi “Desa Tangguh Bencana”.

“Mitigasi di desa-desa yang sudah ditetapkan menjadi Desa rawan bencana. Saya minta untuk dibentuk menjadi Desa tangguh bencana” tegasnya di hadapan Jajaran BPBD Rembang.

Gus Hanies menyebutkan, jika warga di desa rawan bencana didorong untuk memiliki kesadaran dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, maka akan sangat membantu BPBD Rembang untuk meminimalisir adanya korban.

Lebih lanjut, Wabup Hanies juga menyoroti keterbatasan ruangan di gedung BPBD Rembang, seperti gudang logistik dan sarpras yang masih menjadi satu. Dirinya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Rembang akan membantu mencarikan solusinya.

“Gudang logistik harusnya terpisah dengan gudang sarpras. Ini jadi catatan nanti saya akan lapor ke Pak Bupati,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala BPBD Rembang Sri Jawarti menuturkan ke depannya pihaknya akan membentuk tujuh Desa Tangguh Bencana. Saat ini Rembang baru memiliki satu Desa Tangguh Bencana yaitu Desa Bendo, Kecamatan Sluke.

Sementara itu, mengenai gudang peralatan yang masih terbatas, saat ini pihaknya akan meminta izin kepada Bupati untuk menggunakan rumah kosong yang ada di belakang gedung PBB di Rembang sebagai gudang tambahan.

“Nanti kita akan buat surat ke Pak Bupati, belakang itu ada perumahan yang menganggur. Jika diperkenankan akan kami minta dan rombak menjadi gudang,” ungkapnya.

Meskipun sederhana, menurutnya logistik dan peralatan bisa disimpan dalam satu tempat. Sehingga bisa mempercepat gerakan tim ketika bertugas karena peralatan dan logistik disimpan di tempat yang berbeda. (*)

Komentar