Jual Beli Jabatan Pemprov Jateng akan Diberantas

Bagikan ke :

SMJTimes.com- Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah mempunyai cara sendiri untuk memberantas jual beli jabatan di Jawa Tengah.

Seperti yang diketahui, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menemukan kasus jual beli jabatan di beberapa daerah. Mutasi jabatan ini biasanya diiringi dengan suap menyuap.

Untuk memberantas praktik tersebut, Pemerintah Jawa Tengha di bawah kepeimpinan Ganjar Pranowo mengembangkan system talent scouting, mewajibkan seluruh ASN mengikuti tes kompetensi dan integritas.

Kepala Biro Kesra Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur menjadi salah satu orang yang mendapatkan promosi jabatan.

“Saya tidak terbayangkan akan jadi Kepala Biro Kesra di Pemprov Jateng karena saya ini dulunya hanya camat. Kebetulan memenuhi syarat dan mengikuti open bidding. Saya menjadi camat 2011-2019, yakni Camat Bojong, Talang, dan Kedungbanteng. Dan Mei 2019 menjabat sebagai Kepala Biro Kesra sampai saat ini,” ujar Imam dalam keterangannya, pada Kamis (9/12/2021).

Imam mengaku bahwa dirinya menempuh jalur panjang untuk menduduki pejabat eselon II ini.

“Benar-benar saya rasakan di Jateng, Pemprov sangat luar biasa, saya yang dulu bukan siapa-siapa dari Camat di Tegal daerah terpencil ikut open bidding tanpa apa-apa dan tidak memberikan apapun ke pimpinan, alhamdulillah lolos melalui seleksi terbuka. Yang penting ikuti alur seleksi tidak ada setoran sama sekali. Tidak ada,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa tahapan seleksi berjalan dengan asas terbuka dan transparan tanpa adanya suap. Hal ini dapat terjadi jika pimpinan tegas.

“Faktornya karena pimpinannya, yakni Pak Gubernur dan wakil gubernur sama sekali tidak mau menerima apa-apa dan tidak punya niatan seperti itu. Saya tidak tahu persis (sebelum era Ganjar), yang saya rasakan di Pemprov sekarang untuk jabatan tidak ada setoran, harus memberikan upeti tidak ada,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK di Bawen Kabupaten Semarang, Jumeri juga mendapatkan promosi jabatan menjadi Kepala Dinas Pendidikan Jateng.

“Saya sendiri juga masih tidak percaya dengan hal ini, dengan para pesaing yang hebat-hebat, ada profesor dan doktor. Namun saya yang dipilih oleh Bapak Gubernur menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Jumeri.

Belum genap menjabat dua tahun, Jumeri telah dijadikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Hal ini dilakukan tentu dengan prestasi dan kemampuan yang dimiliki oleh Jumeri. (*)

Kemudian, Kepala UPPD Samsat Kota Pekalongan, Chairunnisa mengatakan jika proses mutasi jabatan masih seperti dahulu, tentu Imam dan Jumeri belum bisa menempati posisinya saat ini.

Ia mengungkapkan praktik suap telah hilang pada era Ganjar Pranowo.
“Dulu-dulu, saya akui untuk dapat jabatan di sini harus sekian itu memang dulu pernah ada. Tapi alhamdulillah sekarang tidak,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Begini Cara Ganjar Berantas Jual-Beli Jabatan di Pemprov Jateng”

Komentar