Rembang, SMJTimes.com – Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang canangkan program indeks kualitas perencanaan (IKP). Kepala Bappeda Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Haryati mengklaim di Indonesia program ini hanya dimiliki oleh Kabupaten Rembang.
“Rembang ini membuat keluaran pelayanan yaitu indikator kualitas perencanaan. Itu baru satu di Rembang se-Indonesia,” kata wanita yang sering disapa Yuni itu saat ditemui SMJTimes.com di kantornya, Selasa (16/11/2021).
Ia menerangkan jika kota-kota lain mengukur perencanaan pembangunan daerah melalui survey kepuasan masyarakat. Dengan melalui IKP, perencanaan pembangunan ditekankan pada kinerja organisasi perangkat daerah (OPD).
“Yang lain adanya hanya kualitas pelayanan pada masyarakat. Kan kita berbeda, kita pelayanannya kepada OPD. Indikator keberhasilan kita memberikan pelayanan perencanaan pada OPD-OPD dengan setiap dokumen yang dinilai. Kalau dulu kan nggak pernah mengukur seperti itu,” terang Yuni.
Secara teknis, proses penyusunan perencanaan pembangunan dimulai dari sebuah musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Musrenbang dianggap efektif lantaran masyarakat di lini bawah dilibatkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan.
Setelah proses Musrenbang, hasil rapat ditindaklanjuti oleh rencana pembangunan jangka menengah daerah (RKPD) OPD dan terakhir diatur jaminan tindak lanjut hasil perencanaan pada dokumen anggaran.
Atas program ini, Yuni mengaku Bappeda Kabupaten Rembang masuk dalam 10 besar program perencanaan daerah tingkat Jawa Tengah.
Program ini juga dalam waktu dekat akan diadopsi oleh kota lain seperti Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kota Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan yang beberapa waktu lalu yang berkunjung di Rembang.
Dengan hadirnya program ini diharapkan mampu mewujudkan konsistensi antara perencanaan, penganggaran serta pelaksaan kegiatan pembangunan di Rembang. (*)
Komentar