Gemar Makan Pedas, Kenali 5 Efek pada Tubuh

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Makanan pedas menjadi favorit sebagian orang. Tak hanya meningkatkan nafsu makan, makanan pedas juga dapat menggugugah kelezatan makanan.

Namun, sebaliknya tak sedikit orang juga sengaja menghindari makanan pedas lantaran beberapa faktor. Berikut ini beberapa akibat mengonsumsi makanan pedas.

  1. Heartburn

Makanan pedas bisa memperburuk masalah refluks gastroesofageal, atau juga dikenal dengan Gerd.

Gerd merupakan kondisi saat aliran balik asam lambung ke kerongkongan yang dapat memicu sensasi kebakar di saluran pencernaan bagian dada.

Bukan menjadi penyebab utama Gerd, namun makanan pedas dapat memperburuk gangguan tersebut.

Studi tahun 2017 yang dimuat ke dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility menemukan, senyawa capsaicin dapat memperlambat laju makanan bergerak melalui perut yang meningkatkan risiko refluks.

  1. Penurunan berat badan

Ada beberapa teori yang mengungkap peran makanan pedas dalam penurunan berat badan.

Bukti menunjukkan asupan capsicum dapat meningkatkan pengeluaran energi dan mendorong penurunan berat badan, Namun perlu dicatat peningkatan ini minimal dan tidak menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan tanpa tindakan lain.

Perubahan berat badan individu bisa jadi juga tergantung dari berat badan awal dan persentase lemak tubuh individu.

Kesimpulannya, cabai atau bahan makanan pedas tidak bisa dijadikan andalan untuk menurunkan berat badan. Pendekatan untuk mengurangi berat badan adalah pola makan seimbang dan berolahraga teratur.

  1. Meredakan hidung tersumbat

University of Michigan Health menyebut, capsaicin sering digunakan untuk melonggarkan saluran lendir pada hidung. Reaksi pilek akibat mengonsumsi makanan pedas akan terasa mengganggu bagi sebagian orang.

  1. Bisa memperpanjang umur

Temuan dari penelitian yang dipublikasikan dalam The British Medical Journal pada 2015 menemukan makanan pedas bisa memperpanjang usia seseorang.

Dalam studi itu disebutkan individu yang makan makanan pedas hampir setiap hari berpeluang besar untuk hidup lebih lama (14 persen), daripada individu yang hanya mengonsumsi makanan pedas sekali dalam seminggu. Namun, penelitian tersebut bersifat observasional, artinya tidak dapat membuktikan hubungan sebab dan akibat.

Menurut Harvard TH Chan School of Public Health, capsaicin yang bersifat anti peradangan dan antioksidan bisa berperan dalam memperpanjang umur manusia.

  1. Menjaga kesehatan jantung

Hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition mengungkap, orang dewasa yang sering makan makanan pedas memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah.

Angka tersebut terlihat ketika dibandingkan dengan mereka yang makan makanan pedas dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali. Kadar kolesterol LDL, atau kolesterol “jahat” yang rendah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Namun, studi yang sama juga melaporkan temuan lain, yaitu makanan pedas terkait dengan kadar trigliserida yang lebih tinggi di dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung. (*)

Komentar