Jangan Terlalu Kurus, Berikut Risiko Penyakit yang Mengancam

SMJTimes.com – Memiliki berat badan yang rendah tak menjadi jaminan seseorang sehat. Sama halnya dengan orang yang memiliki berat badan berlebihan, terlalu kurus juga memiliki risiko penyakit serius.

Salah satu cara mengukur berat badan ideal adalah dengan Indeks Massa Tubuh (BMI). Metode ini dianggap cukup ideal karena membandingkan tinggi dan berat badan seseorang.

Tak semua orang merasakan dampak kekurangan berat badan. Namun, beberapa risiko penyakit bisa mengancam jika memiliki berat badan terlalu rendah.

  1. Osteoporosis

Menurut sebuah studi di 2016, kekurangan berat badan dapat meningkatkan osteoporosis pada wanita, di mana kondisi tulang lebih rapuh dan rentan patah.

  1. Masalah gigi, rambut, dan kulit

Tubuh terlalu kurus bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, seseorang yang kekurangan gizi dalam pola makan hariannya dapat merasakan sejumlah gejala fisik, seperti kulit yang menipis, rambut rontok, kulit kering, hingga kesehatan gigi yang buruk.

  1. Mudah sakit

Jika tidak mendapatkan cukup energi dari pola makan harian kita untuk menjaga berat badan yang sehat, maka tubuh kita juga tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk melawan infeksi. Hasilnya, kita akan lebih mudah terserang penyakit. Selain itu, penyakit-penyakit umum, seperti pilek, mungkin akan bertahan lebih lama daripada seharusnya.

  1. Lelah sepanjang hari

Kalori adalah ukuran energi yang dapat diberikan makanan atau minuman yang kita asup untuk tubuh. Tidak mendapatkan cukup kalori untuk mempertahankan berat badan yang sehat bisa membuat seseorang merasa lebih sering lelah.

  1. Anemia

Seseorang yang kekurangan berat badan cenderung memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau dikenal sebagai anemia. Anemia dapat menyebabkan sejumlah kondisi, seperti pusing, sakit kepala, hingga kelelahan, yang tentunya dapat mengganggu produktivitas harian kita.

  1. Haid tidak rutin

Wanita yang mengalami kekurangan berat berat badan mungkin akan mengalami haid yang tidak rutin atau bahkan berhenti. Bagi remaja perempuan, mereka mungkin mengalami penundaan haid pertama kali atau tidak mengalaminya. Adapun haid yang tidak teratur atau tidak mengalami haid dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

  1. Melahirkan prematur

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan melalui An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, wanita yang hamil dan kekurangna berat badan memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi.

Komentar