Rembang, SMJTimes.com – Memasuki musim kemarau, Bupati Rembang, Abdul Hafidz sampaikan sejumlah proyek untuk mengatasi bencana kekeringan. Di antaranya terkait dengan optimalisasi air sungai di beberapa titik di Kabupaten Rembang.
Ia menjelaskan, optimalisasi sungai tersebut diproyeksikan akan berjalan hingga 5 tahun masa kepemimpinannya ke depan. Agar selama musim kemarau berlangsung masyarakat Rembang tidak berebut bantuan air bersih. Sehingga kebutuhan dasar rumah tangga berupa air atau pengairan sawah dan ladang bisa tetap tercukupi.
“Berkaca dari tahun-tahun kemarin, setiap musim kemarau 14 kecamatan pasti meminta droping air bersih dari BPBD. Maka sekarang untuk sungai coba kita manfaatkan,” ujar Abdul Hafidz kepada awak media.
Pemimpin Kota Garam tersebut menyebut, ada tiga titik sungai yang akan menjadi sumber pemanfaatan utama. Antara lain, Sungai Jakinah Kecamatan Sale, Waduk Panohan, Kecamatan Gunem, dan Sungai Kalipang, Kecamatan Sarang.
Sungai Jakinah nantinya diproyeksi bisa menyokong kebutuhan air di daerah-daerah Utara, seperti Kecamatan Pamotan, Kecamatan Lasem, dan Kecamatan Rembang. Sedangkan untuk wilayah Selatan hingga Kecamatan Sulang dan Kecamatan Bulu diharap bisa tertangani dengan keberadaan Waduk Panohan.
Adapun untuk Sungai Kalipang, ia akan membendung sungai tersebut dengan model long storage. Nantinya, dialokasikan untuk meng-cover kebutuhan air masyarakat di wilayah Timur. Selain itu, Abdul Hafidz sendiri masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membahas embung di Kecamatan Kaliori dan Sumber. Embung tersebut akan difungsikan untuk menampung ketersediaan air di musim kemarau bagi masyarakat di wilayah Barat.
“Sementara yang di Sarang itu agar air sungai tidak langsung mengalir ke laut. Kalau tertampung di bendungan kan akhirnya bisa difungsikan untuk pengairan,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Strategi Bupati Rembang Hadapi Musim Kemarau”
Komentar