Pati, SMJTimes.com – Seorang pekerja migran Indonesia atau TKI asal Kabupaten Pati, Agus Purnomo (24) meninggal di Taiwan. Sayangnya, sang ibu yang juga bekerja di luar negeri kesulitan pulang untuk melihat jenazah anaknya dikebumikan.
Keluarga pun berharap pemerintah bisa membantu kepulangan Kamimah, ibunda Agus yang saat ini masih berada di Arab Saudi. Kamimah sudah belasan tahun berada di Arab Saudi. Kamimah masih kesulitan untuk pulang ke rumahnya di Pati karena persoalan dokumen.
Sukirah, bibi (budhe) almarhum Agus mengatakan bahwa keponakannya itu berangkat ke Taiwan melalui perusahaan agensi yang berada di Kendal. Pihak perusahaan telah mengurus proses pemulangan jenazah.
“Pihak PT sudah datang, alhamdulillah sudah diurus, mudah-mudahan lancar, cepat sampai rumah. Kata pihak PT, kalau surat sudah lengkap langsung jenazah bisa dipulangkan. Tapi kami belum dapat kabar kapan kepastian pulangnya,” ujarnya saat ditemui di rumah duka di Dukuh Popoh, Desa Srikaton, Kayen.
Sukirah bersyukur, pihak perusahaan agensi bersedia untuk membiaya seluruh proses pemulangan jenazah keponakannya itu.
“Kami dipesani, kalau ada pihak yang datang meminta biaya, kami diminta jangan percaya, karena semua sudah diurus PT,” tutur dia.
Namun, Sukirah mengatakan bahwa pihak keluarga justru mengalami kendala terkait kepulangan ibunda Agus, Kamimah.
“Ibunya di Arab Saudi, surat-suratnya sudah lama hilang, jadi tidak bisa pulang. Kami harap pemerintah bisa bantu supaya ibunya pulang,” kata dia.
Sejak Agus masih berumur 4 tahun, lanjut Sukirah, Agus sudah ditinggal ibunya merantau ke Arab Saudi.
“Jadi sejak kecil Agus diurus oleh ibu saya (nenek Agus) dan kami budhe serta buliknya. Tapi alhamdulillah ibunya Agus masih bisa dihubungi, rutin teleponan. Selama ini juga yang membiayai ibunya,” kata dia.
Menurut Sukirah, keberangkatan Agus untuk bekerja ke Taiwan juga dibiayai oleh sang ibu.
“Ibunya Agus itu sangat baik. Belasan tahun merantau ke Arab juga untuk membiayai keluarganya, juga mengumrohkan ibu saya. Kalau ada saudaranya sedang kesulitan dia cepat membantu. Dia punya prinsip jangan sampai saudaranya punya utang. Sifat suka membantu ini juga menurun ke Agus,” ujar dia.
Sukirah mengenang Agus sebagai sosok pemuda yang pandai bergaul, suka bercanda, dan tidak pernah menyakiti orang lain. Dia juga anak penurut.
“Orangnya baik. Bukan jenis anak yang semau sendiri. Semua teman-temannya sangat merasa kehilangan ketika tahu Agus meninggal. Mereka semua juga peduli,” kata dia.
Sukirah sendiri mengaku mendapat kabar mengenai meninggalnya Agus pada Selasa (8/6/2021) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Teman Agus yang mengabari. Pada hari yang sama pihak perusahaan agensi juga langsung datang ke rumah duka. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “TKI Asal Pati Meninggal di Taiwan, Sang Ibu Kesulitan Pulang dari Arab Saudi”
Komentar