Pati, SMJTimes.com – Sejumlah kawasan di Kabupaten Pati sempat dilanda banjir beberapa waktu lalu. Dimas Thole Danutirto selaku Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, berharap kondisi pertanian lekas kembali pulih pascabanjir.yang terdampak akibat banjir segera pulih.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut, upaya Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati telah maksimal. Terutama dalam mengidentifikasi lahan-lahan pertanian yang rusak akibat banjir maupun yang mengalami puso.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dispertan sedang melakukan pengajuan bantuan benih kepada Pemerintah Provinsi dan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia,” ungkap Dimas.
Ia menyampaikan bahwa selain dari bantuan benih, sebelumnya telah ada Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang pendanaannya bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dari APBN memberikan subsidi premi sebesar 20%. Sedangkan, AUTP yang dianggarkan dari APBD subsidi preminya sebesar 100%.
Menurut Kun Saptono selaku Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) pihak Dispertan mengalami kendala dalam memetakan lahan yang cocok untuk diberikan jaminan asuransi. Lantaran ada banyak lahan pertanian di Kabupaten Pati yang berpotensi mengalami banjir tahunan.
“Lahan yang sering mengalami banjir tahunan, kerugiannya tidak bisa dicover oleh asuransi. Hal ini karena pihak asuransi tidak mau rugi,” ujarnya.
Namun, petani diharapkan agar tidak cemas. Karena Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di masing-masing Balai Penyuluh Pertanian (BPP) tengah mendata siapa saja petani yang mengalami kerugian banjir tetapi tidak memperoleh asuransi. Agar data pembagian bantuan benih bisa akurat.
Menurut Sugiharto selaku Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dispertan, langkah tersebut dilakukan untuk meninjau petani yang berhak mendapatkan bantuan.
Ia mengatakan, setiap BPP mengerahkan personel untuk mendata kondisi pertanian di desa-desa wilayah mereka.
“Kami berkomitmen membantu petani yang terkena dampak akibat banjir. Kami percaya bahwa inilah bentuk penanganan solutif dari Dispertan kepada petani yang mengalami kerugian,” ujar Sugiharto.Ia berharap supaya bantuan benih dan AUTP mampu memulihkan pertanian di Kabupaten Pati.
Perlu diketahui, kini lahan sawah yang tercover AUTP akan mendapatkan Rp6 juta per hektare. Sementara, bagi lahan yang tidak tercover AUTP akan mendapat bantuan benih, dengan jumlah 25 kilogram per hektare.(*)
Komentar