Pati, SMJTimes.com – Narso selaku Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati memberikan apresiasi kepada dua kelompok tani binaan Dinas Pertanian (Dispertan) di Kecamatan Gabus. Yaitu, Kelompok Tani (Poktan) Bancak, Desa Gabus dan Poktan Usaha Jaya Desa Tambahmulyo Kecamatan Gabus.
Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia itu mengatakan, budidaya tanaman padi tanpa menggunakan pupuk kimia di masa sekarang memang penuh tantangan.
Mau tidak mau, sejak diperkenalkannya pupuk sintetis kimia pada tahun 1970-an, para petani mulai meninggalkan kebiasaan menggunakan pupuk organik, sehingga bakteri dalam tanah kekurangan asupan gizi. Sehingga, untuk memenuhi unsur hara tanah selalu dibutuhkan pupuk kimia.
“Budidaya organik tentunya sesuatu yang bagus yang harus kita apresiasi,memang ada beberapa tantangan. Memang tugas manusia kan merubah tantangan menjadi peluang. Tantangan pertama yang jelas dari mental kita sendiri, baik pelaku budidaya dalam hal ini petani maupun sebagai konsumen,” kata Narso saat dimintai tanggapan, Senin (22/2/2021).
Lebih lanjut, Narso mengatakan, karena proses budidaya organik berbeda dengan tanam padi konvensional, para petani organik harus memahami ilmu tentang kontrol sistem.
“Sebetulnya sebagai tantangan, proses budidaya ini sesuatu yang baru sehingga ilmu baru termasuk di internal kontrol sistem. Terutama di pengontrolan hama terpadu, penggunaan pestisida nabati hingga menyamakan pola tanam dengan cuaca,” lanjut Politisi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sementara itu, Poktan Bancak beranggotakan 12 orang dengan luasan lahan sawah organik sekitar 3,61 hektare yang memproduksi beras putih, merah dan hitam.
Sementara itu, Poktan usaha Jaya Desa Tambahmulyo memiliki lahan seluas 8 hektare dengan varietas padi sintanur, mentik wangi dan mentik susu. dengan produktivitas per panennya 1 hektare mencapai 5 hingga 6 ton gabah kering panen. (Adv)
Komentar