Pati, SMJTimes.com – Banjir yang melanda di sejumlah daerah di Kabupaten Pati juga merendam ribuan hektare persawahan. Kondisi ini tentu menambah beban masyarakat, sebab tanaman mereka terancam gagal panen.
Melihat kondisi lapangan tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk meringankan beban kerugian para korban banjir.
Langkah ini perlu dilakukan, sebab tak hanya petani padi tetapi para petani tambak juga banyak yang terdampak banjir.
“Seandainya sudah dalam kondisi terjadi banjir upaya-upaya apa yang harus kita lakukan untuk meringankan mereka yang menjadi korban banjir,” tutur anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) Narso, Senin (15/2/2021).
“Karena kerugian di tingkat petani sawah dan petani tambak tidak sedikit,” lanjut Narso.
Di sisi lain Plt Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Mukhtar menyebutkan sekitar 5.964 hektare lahan pertanian tergenang banjir hingga dua pekan ini.
Mukhtar menjelaskan lahan-lahan yang tergenang banjir ini sebanyak 2.269 hektare yang mengalami puso atau membusuk. Jika dihitung total potensi kerugian para petani padi di Kabupaten Pati ini sebesar Rp12.638.330.000.
Mukhtar mengaku belum mempunyai anggaran untuk memberikan kompensasi kepada para petani. Pasalnya sesuai rancangan anggaran Dispertan di tahun 2021 ini, tidak ada alokasi untuk memberikan kompensasi kepada petani yang mengalami kebanjiran.
Namun, pada Selasa (16/2/2021) besok, pihaknya berencana akan mengadukan kondisi ini kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah agar diberikan bantuan berupa bibit. (Adv)
Komentar