Pati, SMJtimes.com – Gerakan Jateng di Rumah Saja memicu pro dan konrta di kalangan masyarakat. Salah satunya dari Muntamah selaku Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pati. Ia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut jika kembali diterapkan.
Ia menilai gerakan tersebut dapat memukul perekonomian masyarakat kabupaten Pati, salah satunya adalah para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Muntamah meminta agar sebelum diberlakukan lagi, masyarakat harus tercukupi kebutuhannya.
“Yang juga harus dipikirkan adalah bagaimana solusi jalan keluar untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat,” kata Anggota Dewan Pati yang juga politisi di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Gerakan Jateng di Rumah Saja tahap pertama telah usai. Di Pati gerakan ini telah disesuaikan dengan kondisi sekitar dan diketahui telah berjalan dengan baik. Dari Pantauan mayoritas warga Pati mendukung gerakan ini, bisa dilihat dari kondisi jalan, pasar dan pusat perbelanjaan yang steril dari kerumunan.Meski gerakan ini tanpa ancaman sanksi, masyarakat dinilai sudah mengerti pentingnya empati dan disiplin protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Untuk diketahui, gerakan Jateng di Rumah Saja digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai respons terhadap statemen presiden akan kegagalan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Dalam pelaksanannya, terjadi beberapa tanggapan bingung lantaran adanya perbedaan kebijakan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten, khusunya di kalangan pelaku usaha.Bahkan di Kabupaten Pati edaran terkait program Jateng di Rumah saja sempat direvisi lantaran kurang sesuai dengan situasi di Pati. (Adv)
Komentar