Pati, SMJTimes.com – Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso mengakui AUTP tidak mencover gagal panen akibat banjir. Hal itu ia ketahui saat meminta konfirmasi ke Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati.
“Kemarin kita sudah konfirmasi Dispertan. Tidak ada cover asuransi pertanian untuk daerah banjir,” kata Anggota Dewan dari Komisi B itu saat diwawancara, Senin (8/2/2021).
Meskipun demikian, Narso meminta dinas terkait tak pasrah begitu saja. Ia mendesak dinas terkait untuk segera menetapkan kebijakan untuk mengatasi situasi ini.
“Nah di situlah kita sebetulnya harus punya kebijakan untuk petani di kawasan bajir. Atau mungkin kita carikan solusi untuk mereka. Jadi tidak pasrah saja ketika asuransi tidak mau mencover daerah tersebut,” kata ketua Fraksi DPRD itu.
Narso menilai kondisi seperti ini pemerintah perlu memberi solusi agar masyarakat bisa bertahan di tengah guncangan bencana ini.
“Disinilah pemerintah harusnya hadir memberikan solusi. Entah itu komoditasnya yang berbeda atau bagaimana ketika terjadi banjir masyarakat bisa bertahan,” pungkas Narso.
Bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi menimbulkan kerugian secara materil. Bagi pelaku usaha pertanian khususnya komoditas padi di dataran rendah benar-benar membuat mereka repot. Sawah sumber penghidupan mereka sehari-hari tidak bisa dipanen.
Atas kondisi ini Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) diharapkan mampu menjadi angin segar untuk mengurangi kerugian akibat gagal panen yang dialami petani.
Sudirman selaku Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Gabus Kabupaten Pati mengatakan, para petaninya gagal mendaftar AUTP lantaran Desa Banjarsari, Gabus sudah dua kali dilanda banjir.
“Kita berusaha diasuransikan, karena dua kali banjir terus, tidak mau menerima. Tidak bisa mengatasi katanya,” kata Sudirman saat disambangi di kantornya pada Jumat (11/12/2020). (Adv)
Komentar