Pati, SMJTimes.com – Vaksinasi mulai dilakukan di Indonesia. Sejumlah wilayah pun telah menerima vaksin untuk disuntikkan ke beberapa pihak yang menjadi prioritas. Meski demikian, Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengingatkan bahwa vaksin bukan solusi utama. Agar rantai penyebaran Covid-19 dapat ditekan vaksinasi harus dikombinasikan dengan berbagai hal.
“Teman-teman kesehatan yang divaksin itu hanya instrumen pencegahan Covid-19. Intrumen ini sifatnya seperti menjaga jarak dan memakai masker,” kata Narso saat diwawancarai kemarin.
Politisi di Partai PKS ini mengatakan vaksin hanya instrumen seperti halnya protokoler kesehatan. Untuk mencapai herd immunity tak bisa ditempuh hanya dengan vaksinasi.
“Coba bayangkan ini sudah di vaksin,tapi seberapa mampukah. Seberapa cepatkah pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi sampai tercapainya herd immunity,” imbuh Narso.
Narso menyarankan agar masyarakat tidak melonggarkan kewaspadaan terhadap virus corona meski program vaksinasi sudah berjalan. Protokol kesehatan masih harus diterapkan hingga virus ini benar-benar hilang.
“Ini beberapa orang tenaga kesehatan belum semuanya, bayangkan kapan satu daerah atau secara nasional bisa tervaksin. Jadi harus tetap lakukan protokol kesehatan,” katanya.
Tapi Narso mengakui bahwa pemberian vaksinasi oleh pemerintah kepada masyarakat periode I ini merupakan angin segar, khususnya kepada sektor ekonomi.
“Tapi ekonomi harus tetap berjalan, tetapi harus disiplin menjalankan protokol kesehatan sehingga bisa menekan kasus Covid-19, pungkasnya.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah mulai melonggarkan kebijakan-kebijakan terkait mobilitas dan kegiatan masyarakat. Menyesuaikan kondisi pandemic Covid-19, warga boleh melakukan aktivitas seperti biasa dengan syarat mematuhi protokol kesehatan yang ketat. (Adv)
Komentar