Pati, SMJTimes.com – Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso, politisi di PKS ini mengungukapkan secara fundamental ada dua target yang ingin dicapai di fase new normal.
Diantaranya, diharapkan mampu mengurangi angka kasus Covid-19 dan meningkatkan perekonomian secara bersamaan.
Namun, setelah diberlakukan selama berbulan-bulan, angka kasus Covid-19 masih tinggi dan sektor perekonomian juga belum meningkat signifikan.
Pemerintah diminta mengevaluasi kebijakan ini lantaran bertambahnya kasus positif Covid-19 di berbagai wilayah.
“Ya jelas belum. Kalau maunya pemerintah ekonomi jalan kesehatan tetap terjaga. Inilan dia dua-duanya enggak,” kata Anggota Komisi B DPRD Pati itu saat diwawancara kemarin.
“Ekonominya turun dan kasus positif masih bertambah,” tambah Narso.
Adaptasi new normal kurang efektif disebabkan oleh ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Terlebih lagi mobilitas dan aktivitas masyarakat masih tinggi.
Fase new normal awalnya dicanangkan agar masyarakat bisa beraktivitas agak longgar di masa pandemi. Dalam aktivitasnya masyarakat diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan membatasi jarak fisik.
Kenormalan baru malah membuat masyarakat lengah dan semakin menyepelekan keberadaan virus Covid-19. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang tak mengindahkan protokol kesehatan.
Dengan mobilitas yang tinggi berbagai test dan tracking yang dilakukan pemerintah juga menjadi kurang efektif. Oleh karena itu bila perilaku masyarakat bisa dikendalikan, pandemi Covid-19 akan cepat berakhir. (Adv)
Komentar