Sering Terjadi Kecelakaan Kapal di Pati, Dewan Imbau Waspada Cuaca

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Noto Subiyanto, mengimbau agar para nelayan memastikan membawa perlengkapan keselamatan saat melaut. Hal tersebut disampaikan lantaran dalam beberapa waktu terakhir ada kabar kecelakaan laut yang dialami nelayan Pati.

“Nelayan perlu melengkapi peralatan keselamatan seperti pelampung dan tentunya benar-benar dipakai saat melaut,” ungkap Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Jumat (22/1/2021).

Selain itu Noto Subiyanto juga mengimbau nelayan untuk senantiasa berhati-hati ketika melaut.

“Karena musibah itu datangnya tiba-tiba, kalau tidak berhati-hati dan waspada, bisa terjadi kejadian hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.

Kemudian, lanjut Noto, nelayan agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Pasalnya, di musim hujan seperti sekarang ini, kerap terjadi cuaca buruk yang dapat membahayakan nelayan.

“Jika tidak memungkinkan untuk melaut, jangan dipaksakan untuk melaut. Karena keselamatan, tentunya nomor 1,” pungkasnya.

Seperti diketahui awal tahun 2021 sejumlah kasus kecelakaan kapal nelayan terjadi di Kabupaten Pati. Kecelakaan tersebut mengakibatkan korban hilang tak diketemukan hingga kini.

Seperti kasus kecelakaan kapal yang terjadi pada Selasa (9/1/2021) lalu, seorang nelayan hilang setelah jatuh dari kapalnya karena diterjang gelombang tinggi di perairan utara Batang. Korban bekerja di kapal Tri Rezeki Gt 5. Ia terjatuh sedang menarik tali jaring, disaat bersamaan datang gelombang dan angin besar.

Kasus serupa pun terjadi sebelumnya. Seorang nelayan Pati kembali hilang ketika melaut di perairan Pantai Utara (Pantura) Jawa. Tepatnya di perairan Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, Perahu Arto Moro pergi melaut dengan tiga anak buah kapal (ABK). Yakni, Gusno dan Supar dari Desa Grogolan, Kecamatan Dukuhseti serta Baidi dari Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti.

Perahu milik Sutarno alias Nawe warga Desa Banyutowo ini berlayar hingga kejauhan mil 23 mil dari darat. Di posisi itu, mereka yang mengunakan alat tangkap jaring jaring putih atau jaring ser. (Adv)

Komentar