Kembangkan Digitalisasi Produk, Dewan: Dinas Perlu Memutar Otak

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, baik lembaga pemerintahan dan swasta harus memutar otak agar kehidupan masyarakat dapat berjalan. Terlebih bagi mereka yang menjalankan penjualan produk kebutuhan rumah tangga termasuk yang dikelola oleh pemerintah.

Upaya digitalisasi produk menjadi pilihan utama sebagai langkah meminimalisir kerumunan di masyarakat. Pemerintah Kabupaten Pati juga mengembangkan beberapa produk digital seperti Pasar Puri Online dan sejumlah aplikasi yang sekarang sudah mulai ada di play store.

Sementara itu, membangun aplikasi digital memang tidak mudah. Perlu teknik khusus agar aplikasi tersebut berkembang. Tak jarang kita temui berbagai aplikasi yang gagal di tengah jalan karena tidak dikelola dengan baik. Hal itu tentu menjadi tantangan bagi pelaku usaha.

Seorang perintis usaha harus memiliki pemikiran kreatif untuk bisa mengembangkan dan mempertahankan sebuah bisnis. Hal inilah yang disinggung Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) Narso kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati.

Pasalnya digitalisasi yang dilakukan Disdagperin kepada Pasar puri dengan meluncurkan aplikasi Pasar Puri Online untuk mengurangi kerumunan kurang diminati masyarakat. Tentunya jangan sampai hal itu dibuat asal-asalan sehingga tidak memiliki dampak signifikan.

“Bedananya program swasta dan dinas. Swasta harusnya mikir apalagi startup harus mikir bagaimana kita menggagas produk digital sejak launching produk digital,” kata Anggota DPRD Pati yang juga Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu beberapa waktu yang lalu.

Dengan anggaran yang dimiliki Pemkab, Narso yakin sangat mudah mengembangkan aplikasi online kepunyaan Pati itu. Kendati demikian, pemerintah diharapkan nampu menghemat pengeluaran dengan lakukan berbagai cara. “Bagaimana bisa low budget high impact,” imbuh Narso.

Sementara itu, ditemui ditempat berbeda Nunuk Setya salah satu pemilik usaha di pati menegaskan jika aplikasi yang digagas oleh pihak dinas secara konten memang tidak menarik dan sedikit lemot. “Selain kurang bagus juga lemot, seharusnya pihak dinas bisa membuat lebih baik karena memiliki anggaran,”ujarnya. (ADV)

Komentar