Tips Tangani Ancaman Stunting Anak secara Mandiri

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Pati mencanangkan program penanganan stunting lantaran Kabupaten Pati ditetapkan sebagai daerah lokus stunting.

Edi Siswanto selaku Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kabupaten Pati mengatakan fokus penanganan stunting berada di 12 desa. Ia mengakui meskipun masih dikategorikan sebagai lokus, kasus stunting di Pati berangsur menurun.

Baca juga : Angka Stunting di Pati Turun Menjadi 4,8 Persen

“Jadi kita menjadi lokus tahun 2019 ada 12 desa kita sudah intervensi lintas sektoral, Bapeda, Dispermades, Dinkes, Dinas Sosial, Ketapanc dan sebagainya. desa-desa yang menjadi lokus sudah menurun jumlahnya. anak yang stunting setelah kita intervensi, jumlah balita yang dulu pendek dan sangat pendek sekarang sudah berkurang,” kata Edi saat ditemui di kantornya beberapa waktu yang lalu.

Stunting adalah ketika kondisi anak terlihat lebih pendek daripada anak seusianya. Untuk mengatasi hal ini, Edi memberikan tips agar orang tua dapat menangani buah hatinya secara pribadi.

Baca juga : Memiliki Bau Menyengat, 7 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Durian

Langkah pertama tentunya harus diperhatikan sejak kehamilan. Sang Ibu harus dipastikan kecukupan gizinya, dan selalu dikawal pertumbuhan janinnya. Jangan sampai ibu yang hamil cantik terus, harus tambah Bb supaya persalinan berjalan benar,” ucap Edi.

Setelah lahir, sang Ibu wajib menyusui minimal 6 bulan hingga 2 tahun. Ketika anak sudah tumbuh,  kondisi ini adalah yang paling menentukan. Orang tua harus memperhatikan gizi anak.

Baca juga : Ketahui Manfaat Air Ketumbar, Menjaga Kesehatan Kulit Hingga Rambut

Edi mengungkapkan, kondisi kurang gizi bukan disebabkan oleh tingkat perekonomian warga melainkan didominasi oleh kelalaian orang tua dalam memperhatikan gizi anak. Juga diusia tersebut dianjurkan agar orang tua memberikan suplemen darah sesekali.

“Kriterianya kan paling mudah HB atau kadar darah. kalau remaja di bawah 10 kurang, idealnya 13 paling tidak diatas 10 maka diberi supplemen darah,” imbuh Edi.

Baca juga : Jaga Kesehatan Fungsi Ginjal, Konsumsi 7 Makanan Ini

Dikategorikan sebagai lokus stunting bukan hal yang negatif. Tahun depan pemerintah berencana menjadikan seluruh Jawa tengah menjadi lokus agar mendapatkan penanganan dari pemerintah secara merata.

“Kayaknya tahun 2021 kayaknya semua jadi lokus. Akan mendapatkan pendampingan pemerintah pusat. Misalkan ada yang dari faktor kerjaan orang tua, pendapatannya kurang itu akan di intervensi padat karya . Tidak cuma2,”pungkasnya.(*)

Baca juga :

Reporter: Moh Anwar

Komentar