Ponpes Berharap Ada Bantuan Tes Rapid dari Pemerintah

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Wakil Ketua Rabithah al Ma’ahid al Islamiyah (RMI) NU Muhadi mengatakan, sejak kebijakan new normal dicanangkan, hingga akhir tahun pihaknya telah lakukan sosialisasi terhadap penanganan penyebaran kasus Covid-19 di lingkungan pesantren.

“Kita memang sudah mengimbau supaya kegiatan pondok sesuai prokes. Sosialisasi masih, karena dikhawatirkan muncul klaster dari pesamtren. Rilnya memang kita harus lakukan evaluasi setidaknya,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Agama belum lama ini.

Baca juga : MCCC Jepara Sosialisasi SOP Aman Covid-19 di Ponpes Asy Syifa

Muhadi berharap ada sumbangan fasilitas tes rapid atau swab di lingkungan pesanten. Pasalnya tak semua pesantren mampu menyediakan fasilitas tes Covid-19 secara mandiri, sementara pembelajaran harus terus dilakukan.

“Seharusnya pas masuk awal di rapid dan swab, kita butuh fasilitasi swab. Bagi yang sudah melaksanakan ya sudah, tapi ada yang belum mampu,” imbuhnya.

Baca juga : Dinkes Diminta Proaktif dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 di Ponpes

Tak seperti sekolah umum yang bisa menerapkan pembelajaran daring, pesantren tidak bisa lepas dengan konteks merumunan, karena pada dasarnya pesantren adalah tempat belajar agama bersama.

Apalagi untuk pondok pesantren berbasis tahfidz (menghafal alquran) tidak bisa lepas dari pertemuan antara santri dan ustadz.

Muhadi mengatakan, santri Alquran dapat melakukan pembelajaran daring apabila didampingi orang tua yang sudah menguasai atau hafal Alquran. Padahal tak semua orang tua santri tahfidz hafal Alquran.

Baca juga : Dinkes Pati Perkirakan Vaksinasi Nakes Berlangsung 6 Bulan

“Pondok quran memang terkendala karena tidak bisa daring. Hasilnya beda. Memang harus sorogan dengan ustadz. Kalau soalnya terlanjur salah kan risiko. Makhrijul hurufnya ketika keliru padahal terlanjur hafal lebih sulit diperbaiki dari menghafal,” katanya.

Pondok-pondok pesantren juga diketahui masih mengaktifkan Posko Jogo Santri untuk menghindari terjadinya klaster Covid baru. Di musim liburan akhir tahun, pondok pesantren juga diminta untuk tidak memulangkan santri terlebih dahulu.(*)

Baca juga : 

Reporter: Moh Anwar

Komentar