Kisah Kepala PKL Eks Simpang Lima, Berdagang Sejak 1992

Bagikan ke :

Ketika di Simpang lima kala itu sedang tidak kondusif karena banyak terjadi tawuran pemuda, akhirnya Yusuf Muhammad Bupati yang menjabat saat itu sengaja memindahkan pedagang di Gowangsan ke alun-alun untuk menghadang para berandalan di badan jalan.

“Bupati terdahulu untuk menghalau anak muda kebut-kebutan, pedagang Gowangsan dipindah ke alun-alun agar menghalau di badan jalan,” kata Thukul

Baca juga : Berulangkali Lancarkan Aksi, Polres Pati Bekuk Pencuri Motor di Masjid

“Setelah Simpang sepi, sekarang kalau malam kan malah dibuat ajang pertempuran anak muda lagi. Bolak balik saya dengar di alun-alun tukaran. Ada juga yang trek-trekan mutar sampai kecelakaan, saya dapat fotonya,” imbuh Thukul.

Saat akan direlokasi ke area TPK, ia sudah memprediksi bahwa PKL tidak akan seramai di Simpang lima. Imbas yang lain para pedagang yang sepi pembeli akan pindah berdagang di zona kuning dilarang berdagang. Dan hal tersebut sudah terjadi.

Baca juga : Laboratorium PCR Pati Diresmikan, Bisa Uji 180 Sampel Perhari

Sejak dipindah, Thukul mengaku belum pernah menginjakkan kaki ke Simpang Lima lantaran merasa sedih mengingat kenangannya. Kini Thukul sudah 2 bulan lebih tidak berjualan lantaran jasa persewaan mainan yang ia kelola sepi penyewa.(*)

Baca juga :

Reporter: Moh Anwar

Komentar

News Feed