Pati, Smjtimes.com – Gunawan, Kabid Penyuluhan & Informasi Dinas Pertanian Kabupaten Pati sarankan Petani Pati tanam porang. Saat ini, selain gencarkan sosialisasi, pihaknya juga telah berkerjasama dengan 2 pabrik penerima porang mentah.
“Baru sebagian kecil petani kita yang budidaya porang, paling tidak ya hanya 200-300 hektaran, padahal kami sudah mencanangkan dengan dua pabrik besar. Yakni PT Ambiko di Banyuwangi dan PT Asia Prima Konjak di Madiun. Itu masing-masing kuotanya seluas 600 an hektar, jadi dua pabrik ini butuh 1.200 an hektar. Kita baru mencukupi 300,” katanya kepada Mitrapost.com beberapa hari yang lalu.
Menurutnya minat pasar terhadap porang masih tinggi. Sehingga dalam satu tahun saja harga porang bisa meningkat hingga 100 persen.
Baca juga : Meski Dalam Masa pandemi, Produksi Gabah Kering Giling Meningkat
“Porang itu, satu tahun yang lalu tahun 2019 kita canangkan, ketika kita sudah komitmen dengan pabrik penerima barang, 1 kilonya kemarin 4 ribu. Tapi ternyata pada bulan Januari 2020, harga terendahnya saja sudah menjadi 8 ribu, kalau bulan ini sudah 10 sampai 11 ribu per kilo,” ungkapnya.
Gunawan menjelaskan porang bisa dipanen setelah ditanam 2 tahun, dan dalam waktu tersebut petani bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta.
“Keuntungannya sangat luar biasa. Katakanlah dengan modal 300 juta, dalam dua tahun itu bisa jadi 800 juta. Itu asumsi harga 10 ribu, padahal sekarang harganya sudah 11 ribu. Selain dua pabrik itu, pasarannya juga masih luas,” terang Gunawan.
Porang sendiri adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang bisa dikonsumsi atau banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, lem, dan kosmetik yang beberapa tahun terakhir kerap di ekspor ke Negara Jepang. (*)
Baca juga :
- Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Pantau Kesehatan Hewan Kurban
- Adanya Korban Akibat Tepleset Sampah, Warga Pangkalan Berharap Ada Solusi Dari Dinas Terkait
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook dan instagram
Redaktur : Dwifa Okta
Komentar