Tradisi Kupatan, Ini Jenis Anyaman Ketupat yang Sering Kita Jumpai

Bagikan ke :

SMJ Times – Ketupat, salah satu kuliner unggulan pada momen idul fitri ini tak pernah turun pamornya dari waktu ke waktu. Khususnya di pulau Jawa, ketupat menjadi tradisi yang tidak bisa lepas dari masyarakatnya, bahkan hingga hari ketujuh lebaran. Hal ini karena tradisi kupatan yang sudah dijalani masyarakat Jawa sejak lama.

Anyaman ketupat yang terbuat dari janur atau daun kelapa ini sangat mudah kita jumpai mendekati hari ketujuh lebaran. Selain berupa janur, tak sedikit pedagang yang juga menjual anyaman ketupat yang sudah jadi.

Tapi guys, bentuk-bentuk anyaman ketupat ternyata punya banyak sekali macamnya. Jika dilihat dari fungsinya, jenis anyaman ketupat ada yang digunakan untuk upacara adat dan ada juga jenis anyaman ketupat yang hanya digunakan sebagai hiasan belaka.

Untuk momen lebaran seperti sekarang ini anyaman ketupat yang sering kita jumpai adalah ketupat bawang, ketupat luar, ketupat kodok dan ketupat sinto.

Ketupat bawang

Anyaman ketupat bawang termasuk jenis ketupat ynag paling sering kita jumpai. Selain karena bentuknya yang unik, anyaman untuk ketupat bawang juga sangat mudah.

foto : galamedianews.com

Ketupat sinto

Jenis ketupat yang satu ini juga banyak kita jumpai pada pedagang-pedagang kuliner yang menjual ketuat sebagai bahan utama. Ketupat ini juga dijuluki sebagai ketupat sate karena sering dijual untuk pelengkap menu sate.

foto : flickr by Jidat

Ketupat kodok

Jika dilihat lagi, penampilan ketupat kodok memang jauh dari penampakan kodok. Tapi cukup masuk akal jika kemudian disebut demikian karena posisi ketupat kodok jika diletakkan sedikit mirip dengan katak yang akan melompat.

foto : cauchymurtopo.wordpress.com

Kupat luar

Sedikit berbeda dengan kupat bawang dan kupat sinto, kupat luar memiliki bentuk anyaman yang memanjang hampir seperti bentuk persegi panjang. Untuk membuat anyaman ketupat ini diperlukan janur kelapa yang cukup panjang. (*)

 

Komentar