Perkirakan Kekeringan, Kementerian PUPR Siapkan Langkah

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) perkirakan Indonesia akan mengalami kekeringan mulai Maret 2023 mendatang. Kekeringan ini akan dimulai dari 4 provinsi terlebih dahulu.

Direktur Jenderal Sumber daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko mengatakan, 4 provinsi tersebut akan mengalami intensitas hujannya dibawah 100 milimeter. Lalu, secara bertahap pada April 8 provinsi, Mei 19 provinsi, Juni 21 provinsi, Juli 29 provinsi, kemudian Agustus merupakan puncaknya dimana 31 provinsi mengalami kekeringan.

Ia juga mengatakan bahwa Kementerian akan semaksimal mungkin menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada, salah satunya memanfaatkan volume bendungan.

“Karena ini mulai jalan dari Maret, kami memastikan pemanfaatan volume di bendungan dengan cara mengatur olume bendungan itu semaksimal mungkin,” tutur Jarot, dikutip dari Tribunnews (16/2).

Ia juga menyebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah membentuk unit pengelola bendungan.

“Ada Kepalanya yang stand by di bendungan tersebut, lalu memiliki dua Kasat. Kepala Satuan Operasi Pemeliharaan dan Kepala Satuan Koperasi Pintu. Sehingga, lebih fokus dalam bekerja untuk mengatur bendunga-bendungan yang sudah ada,” ungkapnya.

Selain itu, rehabilitasi sumur eksisting di 25 titik yang berada di 12 provinsi. Langkah tersebut dilakukan karena 31 wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem pada agustus kemungkinan tidak memiliki sumber air yang cukup.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk mengetahui wilayah-wilayah yang terdapat CAT (Cekungan Air Tanah), yang kemudian akan dilakukan pengeboran pada titik-titik yang mengalami kekeringan.

“Kurang lebih 37 titik di 19 provinsi,” imbuhnya.

Komentar