Ancaman Abrasi di Pesisir Pati Lantaran Belum Tertanam Mangrove

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.comAbrasi menjadi ancaman wilayah di pesisir Pati. Pasalnya sebagian besar wilayahnya ini belum tertanam mangrove. Dari total sekitar 8 ribu hektare pesisir pantai di Kabupaten Pati, hanya 250 hektare yang baru ditanam mangrove.

Hal itu diungkapkan oleh Ari Wibowo selaku Kepala Seksi (Kasi) Bina Mutu dan Deverfikasi Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati saat ditemui, belum lama ini.

Ia mengungkapkan wilayah pesisir Pati membentang antara perbatasan Pati-Rembang hingga Pati- Jepara. Meskipun demikian hampir semua kecamatan di pesisir pantai Pati sudah tertanam mangrove meskipun hanya sebagian. Hanya Kecamatan Margoyoso saja yang belum ada mangrove sama sekali.

“Untuk eksis baru 250 hektare. Sedangkan di Pati ada 8 ribu hektare potensi. Seperti daerah Pencangaan sampai Puncel, untuk daerah yang kosong, masih Margoyoso,” ujar Ari.

Ia pun mengaku sudah berupaya melakukan penanaman mangrove tiap tahun agar dapat mengurangi dampak abrasi. Namun hal itu dirasa kurang maksimal lantaran anggaran yang kecil.

Pada tahun ini untuk penganggaran  mangrove melalui DKP menyentuh 5 ribu batang mangrove. Angka ini menurun jika dibanding penganggaran sebelum adanya refocusing. Sebelum adanya refocusing, Ari menyebutkan ada 10 ribu batang mangrove.

“Dinas selama ini setiap tahun walaupun  sedikit tetap menganggarkan penanaman. Kemarin kita anggaran 6.500 batang, kalau sebelumnya sebelum refocusing diatas 10 ribu. Kalau tahun ini tembus 5 ribu batang saja,” imbuh Ari.

Hal ini juga ditambah dengan cuaca tak menentu yang membuat pihaknya tidak maksimal dalam upaya penanaman mangrove. “Seperti musim kemarau dan musim ombak besar menjadi ancaman kematian mangrove semakin besar,” pungkas Ari. (*)

Komentar