SMJTimes.com – Lemak menumpuk di perut menjadi persoalan tersediri bagi Sebagian orang, terutama bagi kaum pria. Pasalnya, lemak di perut cukup sulit dihilangkan hanya dengan mengatur pola makan.
Banyak faktor yang menyebabkan penumpukan lemak di perut. Salah satunya faktor makanan yang seringkali kita konsumsi. Pola makan menjadi faktor utama penimbunan lemak di perut.
Berikut ini makanan yang harus dihindaia karena bisa picu penimbunan lemak di perut.
-
Karbohidrat sederhana
Memang tidak semua karbohidrat itu buruk. Ahli kesehatan wanita integratif, Aviva Romm, MD mengatakan bahwa karbohidrat kompleks dapat bermanfaat dalam menjaga lemak perut tetap rendah. Karbohidrat semacam itu dapat ditemui pada ubi jalar, labu, dan beras merah.
Karbohidrat sederhana menyebabkan lonjakan gula dan insulin. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, karbohidrat ini dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, peradangan, dan banyak masalah kesehatan lain.
-
Lemak tidak sehat
Tiga jenis lemak yang tidak sehat dan dapat berkontribusi pada kelebihan lemak perut adalah lemak trans, lemak jenuh, serta lemak omega-6. Di luar dari masalah perut, lemak-lemak ini juga dapat menjadi masalah bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama lemak trans.
Para ahli di Mayo Clinic pun menjelaskan, lemak trans — yang biasa ditemukan pada makanan yang dipanggang dan digoreng — dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sementara itu, lemak berkualitas baik seperti minyak zaitun dan alpukat merupakan pilihan yang sangat ideal. Lemak ini tidak hanya bermanfaat untuk fungsi sel yang sehat tetapi juga berperan dalam mencegah kita mengonsumsi makanan yang berlebihan.
-
Daging olahan
Meski enak, daging olahan sangat tinggi kalori dan lemak jenuh. Ini tidak hanya buruk untuk perut, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Daging olahan sangat sulit dicerna oleh banyak orang dan bisa tinggal lebih lama di usus karena sulit dipecahSelain itu, daging olahan tidak mengandung serat apa pun yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut, dan menimbulkan masalah pada pencernaan.
-
Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng cenderung membanjiri perut dengan lemak tidak sehat dan mengakibatkan refluks asam lambung. Rothenberg mengungkapkan, makanan yang digoreng dapat bertahan lebih lama di perut, mirip dengan makanan olahan. Sementara, tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan yang digoreng karena kandungan lemaknya tinggi. Kondisi ini menyebabkannya sebagai pemicu perut buncit.
-
Susu dan makanan olahan susu
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), komponen kunci untuk menjaga perut dari lemak adalah dengan menghindari FODMAP. FODMAP adalah oligosakarida, disakarida, monosakarida dan poliol yang dapat difermentasi, yang merupakan karbohidrat rantai pendek (gula) yang diserap dengan buruk oleh usus kecil.
Beberapa orang tidak sensitif dan mungkin mengalami gejala yang buruk secara bertahap terhadap FODMAP apa pun. Laktosa yang ditemukan di semua susu hewan adalah FODMAP yang paling terkenal. Laktosa dipecah di usus kecil oleh enzim yang disebut laktase.
Namun, tubuh menghasilkan lebih sedikit laktase seiring bertambahnya usia, yang berarti makanan olahan susu dengan laktosa dapat menyiksa perut dari waktu ke waktu. IFFGD juga menetapkan, tingkat laktase yang tidak mencukupi dapat dipengaruhi oleh etnis.
-
Fruktosa berlebih
Makanan dengan banyak fruktosa dapat menyebabkan timbulnya gas, kembung, dan diare, yang merupakan ciri umum sindrom iritasi usus (IBS). Penelitian yang diterbitkan dalam Medical Hypotheses tahun 2015 menjelaskan, kelebihan fruktosa dapat meningkatkan gejala IBS. Maka dari itu, dengan membatasi fruktosa dalam makanan dapat membuat perbaikan gejala IBS.
-
Bawang putih, bawang merah, dan gandum
Makanan tertentu seperti bawang merah, bawang putih, dan gandum mengandung sejenis serat yang disebut fruktan. Bagi sebagian orang, fruktan sulit dicerna dan dapat menyebabkan perut kembung.
-
Camilan asin
Garam dalam bentuk apa pun adalah penyebab utama lemak perut.
Kondisi itu terjadi terutama karena menyebabkan tubuh kita menahan banyak air yang membuat kembung dan penambahan berat badan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam the American Journal of Gastroenterology pada tahun 2019 menjelaskan hal ini. Disebutkan, kembung adalah salah satu keluhan gastrointestinal yang paling umum dan natrium kemungkinan menjadi penyebabnya.
Selain itu, camilan asin seperti keripik kentang juga mengandung banyak minyak terhidrogenasi atau lemak jahat. Maka dari itu, mengurangi natrium dapat membantu mengurangi lemak perut dan menjaga kesehatan pencernaan. (*)
Komentar