SMJTimes.com – Beberapa keunikan yang khas identik diciptakan dari tingkah laku salah satu hewan peliharaan paling umum, yaitu kucing oren.
Mulai dari bergelantungan di lampu, melompat dari meja dapur, menjegal peliharaan lain hingga menggigit kaki manusia secara tidak terduga, menjadi umum dilakukan oleh kucing oren. Lalu, apakah ini hanya dialami oleh kucing oren?
Dan bagaimana ciri khas tingkah laku ini bisa dipandang dari sudut ilmiah?
Melansir dari National Geographic, kucing oren bukanlah ras seperti British Shorthair atau Siam. Sebuah studi kecil tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Anthrozoos menemukan bahwa orang-orang lebih cenderung mengaitkan sifat ramah dengan kucing oren daripada kucing dengan warna bulu lainnya.
Sebagai permisalan, kucing berbulu ungu identik lebih suka bermain dan mengalami kecemasan perpisahan, kucing dengan bercak putih memiliki skor vokalisasi yang lebih rendah, dan kucing dengan pola kulit penyu kurang agresif terhadap anjing.
Tapi hal menarik turut mewarnai identitas sang kucing oren.
Bagaimana tidak, jika banyak orang menyebut kucing oren lebih ramah dan suka berkelompok, ternyata fakta ilmiahnya berkata sebaliknya. Kucing oren cenderung menunjukkan agresi yang disebabkan oleh rasa takut terhadap orang yang tidak dikenal.
Kucing oren juga banyak dikaitkan dengan peningkatan minat pada mangsa.
Baru-baru ini di awal tahun 2025, para ilmuwan mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab atas warna bulu oren pada kucing ternyata bernama ARHGAP36.
Gen ARHGAP36 terkait dengan kromosom X yang bisa menjelaskan bahwa kucing oren lebih mungkin berjenis kelamin jantan. (*)
Komentar