SMJTimes.com – Beberapa tahun terakhir, podcast menjelma jadi salah satu bentuk hiburan digital yang semakin digandrungi masyarakat Indonesia.
Jika dulu hanya dianggap sekadar hobi bagi sebagian orang yang gemar berbicara atau berbagi cerita, kini podcast mulai diakui sebagai sebuah industri dengan potensi besar.
Menurut laporan We Are Social dan Kepios tahun 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 185 juta orang. Dari angka tersebut, konsumsi audio digital seperti podcast mengalami peningkatan signifikan.
Bahkan, survei Populix mencatat bahwa lebih dari 60% anak muda Indonesia pernah mendengarkan podcast dengan topik yang paling populer seputar komedi, edukasi, hingga cerita horor.
Perubahan pola konsumsi konten juga menjadi salah satu alasan podcast kian diminati. Masyarakat modern cenderung mencari hiburan atau informasi yang bisa didengarkan sambil beraktivitas, misalnya saat berkendara, bekerja, atau sebelum tidur.
Format audio yang fleksibel membuat podcast unggul dibanding konten video yang menuntut fokus penuh.
Tidak heran, banyak kreator kini menjadikan podcast sebagai profesi serius. Platform besar seperti Spotify bahkan berinvestasi besar dalam konten podcast lokal, memberi ruang bagi podcaster Indonesia untuk lebih berkembang.
Beberapa nama besar seperti Podcast Rintik Sedu, Podcast Raditya Dika, hingga Makna Talks menjadi bukti bahwa podcast bisa menghasilkan audiens setia sekaligus peluang komersial, mulai dari iklan, sponsorship, hingga kerja sama dengan brand.
Fenomena ini juga mengubah persepsi masyarakat. Podcast tidak lagi dipandang sebagai “iseng-iseng rekaman”, melainkan wadah profesional untuk membangun personal branding sekaligus menghasilkan pendapatan.
Bagi generasi muda, tren ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas digital bisa membuka jalan karier baru yang menjanjikan. (*)
Komentar