Jangan Berlebihan! Berikut Dampak dari Kebiasaan Konsumsi Fast Food

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Makanan cepat saji (fast food) merupakan kesenangan yang tidak bisa ditolak. Pizza, burger, kentang goreng, ayam krispi, nugget dan jenis fast food lainnya mungkin menjadi kegemaran bagi anak-anak. Tak hanya anak-anak saja, sering kali orang dewasa mampir ke restoran cepat saji di tengah istirahat dengan alasan kelezatan, kemudahan dan kepraktisan.

Kendati demikian, membiasakan diri mengonsumsi jenis makanan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang jika dilakukan tanpa adanya kontrol dan secara terus-menerus. Berdasarkan dari beberapa sumber, berikut konsekuensi buruk yang mungkin dialami tubuh anda akibat konsumsi teratur fast food.

Menambah berat badan

Makanan cepat saji mengandung banyak kalori yang dapat menambah angka pada timbangan berat badan anda. Sandwich, burger yang dikombinasikan dengan kentang goreng dan soda memberikan anda lebih dari 1.000 kalori dalam sekali makan.

Padahal, Food and Drug Administration hanya merekomendasikan 2.000 kalori pada wanita dan 2.500 kalori pada pria dalam sehari.  Sementara itu, karbohidrat sederhana dan gula tambahan akan menambah lebih banyak lemak di perut anda.

Bengkak dan kembung

Makanan cepat saji umumnya bercita rasa manis dan asin. Makanan tinggi garam (natrium) meningkatkan tekanan darah, sehingga memicu risiko stroke, penyakit jantung dan penyakit ginjal. Selain itu, garam (natrium) menahan air di dalam tubuh, sehingga anda akan merasa kembung, sembab, atau bengkak setelah mengonsumsinya.

Peningkatan risiko depresi

Penelitian terbaru menunjukkan makanan cepat saji menimbulkan gejala depresi yang lebih tinggi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrisi Kesehatan Masyarakat menunjukkan adanya hubungan antara depresi dan konsumsi fast food yang lebih besar.

Diduga, rata-rata orang yang telalu banyak makan fast food memiliki pola makan tidak sehat dan tidak teratur. Mereka kurang aktif, mengonsumsi lebih sedikit buah, kacang-kacangan, ikan, sayuran, dan minyak zaitun.

Meningkatkan risiko diabetes

Sebagian besar makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan soda mengandung karbohidrat sederhana yang akan dipecah menjadi gula. Ini akan mengakibatkan lonjakan kadar gula dalam darah. Lonjakan kadar gula yang terjadi terus-menerus karena terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Mengganggu kesehatan kardiovaskular

Konsumsi tanpa kontrol makanan cepat saji juga akan mengganggu kesehatan sistem kardiovaskular anda. Lemak trans yang terkandung di dalam fast food meningkatkan kadar kolesterol jahat, sehingga lama-lama jumlah kolestrol baik akan turun. Ketidakseimbangan ini menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Memengaruhi kesuburan

Junk food dapat berdampak negatif pada sistem reproduksi. Suatu studi menunjukkan bahwa sekelompok senyawa kimia yang terkandung dalam makanan cepat sajai dapat memengaruhi hormon, lalu kesuburan. Ini akan meningkatkan risiko anak lahir cacat sejak lahir. (*)

Komentar