Apa yang Terjadi Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Mengandung Garam?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Garam berfungsi meningkatkan rasa dan tekstur makanan, serta pengawet. Garam meja adalah 60% klorida dan 40% natrium menurut beratnya. Bahan yang mengandung natrium biasanya dicantumkan sebagai garam, natrium bikarbonat, natrium nitrat, dan sebagainya, namun memiliki arti natrium tambahan. Meski bukan termasuk makanan olahan yang memiliki rasa asin, namun produk seperti roti, sereal, susu mengandung jumlah natrium yang tinggi.

Sesungguhnya, tubuh kita juga membutuhkan senyawa natrium, namun dengan jumlah terbatas, yaitu sekitar 500 miligram atau setara dengan ¼ sendok teh garam. Menurut American Heart Association, 1.500 miligram per hari merupakan batas ideal Natrium yang perlu diasup oleh tubuh. Natrium sendiri berfungsi untuk membantu kontraksi otot, menjaga kesehatan impuls saraf, dan menjaga keseimbangan cairan.

Konsumsi natrium berlebih memiliki efek kesehatan negatif, termasuk menyebabkan tekanan darah tinggi, peningkatan risiko stroke, dan penyakit arteri koroner.

Berikut efek kesehatan yang bisa ditimbulkan akibat mengonsumsi terlalu banyak garam, dikutip dari Eat This Not That.

Berisiko pada masalah jantung

Setelah dikonsumsi dan masuk ke aliran darah, natrium seperti spons untuk air. Ketika lebih banyak air ditarik ke dalam darah, volume cairan meningkat dan tekanan terhadap dinding pembuluh darah juga meningkat. Hipertensi dianggap sebagai silent killer, karena gejala yang kadang tidak terlihat dan dirasakan.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Hipertensi, hipertensi merupakan faktor risiko nomor satu penyakit kardiovaskular. Sementara itu, penelitian dari Lancet, diperkirakan tekanan darah tinggi bertanggung jawab atas 54% kasus stroke dan 47% dari semua kasus penyakit jantung koroner. Peningkatan tekanan darah juga merupakan faktor risiko gagal jantung, fibrilasi atrium, dan penyakit katup jantung.

Pemicu bengkak dan obesitas

Terlalu sering menikmati camilan asin dapat membuat anda kembung dalam beberapa jam berikut karena retensi air. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Nutrition & Metabolism, mengonsumsi makanan tinggi garam membuat perut akan terasa sensitif, bahkan mengalami pembengkakan di wajah, tangan, dan kaki.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension juga menemukan bahwa di antara orang dewasa, peningkatan 1.000 mg/hari natrium meningkatkan risiko obesitas sebesar 26 persen. Lebih buruk lagi, asupan garam yang tinggi dikaitkan dengan BMI, lingkar pinggang, dan lemak tubuh yang lebih tinggi. Selain itu, para peneliti berteori bahwa garam dapat berdampak negatif pada metabolisme lemak.

Itu bisa memperburuk migrain Anda

Satu studi pada tahun 2021 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition melaporkan bahwa individu dengan tingkat natrium tertinggi (diukur dalam urin) mengalami sakit kepala yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang asupan natriumnya lebih rendah.

Tingkatkan risiko demensia

Demensia vaskular adalah bentuk demensia paling umum kedua di antara orang tua. Setiap faktor gaya hidup yang berdampak negatif pada fungsi pembuluh darah dan penyakit jantung umumnya meningkatkan risiko penurunan kognitif yang terkait dengan demensia vaskular.

Sebuah studi di Nature Neuroscience melaporkan bahwa diet garam dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, tetapi mekanisme tindakan yang tepat tidak dipahami. Dalam sebuah artikel review utama yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi dikaitkan dengan kognisi yang buruk. Para peneliti menyarankan bahwa pengurangan asupan natrium dapat menjadi target potensial untuk intervensi. Namun, hal ini masih tetap harus dilakukan uji klinis lebih lanjut.

Bagaimana mengurangi konsumsi Natrium?

Untuk mengurangi natrium, pendekatan terbaik adalah kurangi makanan siap saji atau makanan tinggi natrium. Usahakan untuk membuat camilan di rumah sendiri atau selalu perhatikan kandungan natrium pada label produk. Cobalah untuk membeli makanan dengan kandungan garang kurang dari 10% jika memungkinkan.

Atau, cobalah untuk melawan efek negatifnya dengan tingkatkan potasium. Nilai Harian potasium yang dibutuhkan adalah 3.400 miligram per hari. Itu berarti untuk setiap 1.000 miligram sodium, seseorang lebih baik mengonsumsi 3.000 miligram potasium. Makanan kaya potasium antara lain jeruk, tomat, kentang, pisang, ubi jalar, ikan, sayuran hijau gelap, yogurt, dan kacang-kacangan.

Komentar