SMJTimes.com – Menurut sebuah studi, populasi manusia akan mengalami kemerosotan setelah tahun 2050. Riset dari organisasi nirlaba The Club of Rome menunjukkan angka populasi manusia yang mencapai 8,5 miliar jiwa, namun nantinya akan terus mengalami penuruan sampai dengan 6 miliar pada tahun 2100.
Salah satu penyebab penurunan jumlah manusia di bumi ini ditengarai karena resesi seks yang telah terjadi di beberapa negara.
Dilansir dari Detik, ilmuan lingkungan dan ekonom dari Earth4All menjelaskan tentang kemungkinan mengapa angka populasi dunia terus menurun. Mereka menyebut adanya dampak dari kesetaraan pendidikan dan pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Kemudahan perempuan mendapatkan pendidikan mendorong mereka lebih mengejar karir. Selain itu, pertimbangan biaya melahirkan banyak anak juga menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan model yang digunakan, mereka yang mempertimbangkan beberapa variabel ekonomi dan lingkungan untuk memberikan insight terkait pertumbuhan populasi manusia nantinya, Variabel-variabel tersebut termasuk kelimpahan energi, produksi pangan, pendapatan, kesetaraan gender, dan pemanasan global.
Penelitian dari Earth4All memberikan hasil positif, dimana pemerintah berupaya untuk menyetarakan peluang, pendidikan dan kedudukan bagi semua gender. Sementara hasil kurang positif dilihat dari pemerintah yang tidak berperan aktif terhadap masalah mendesak, seperti komunitas yang rentan hancur, baik ekologis maupun secara ekonomi.
Kendati demikian, fenomena resesi seks dan penurunan populasi manusia memang masih banyak menjadi perdebatan di kalangan para ahli.
Komentar