SMJTimes.com – Peneliti menemukan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan Demensia. Temuan ini berdasarkan riset dari jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) yang menyebutkan bahwa nyeri kronis seperti radang sendi atau sakit punggung selama lebih dari tiga bulan dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia.
Dilansir dari CNN Indonesia, Studi ini menganalisis data pada lebih dari 19 ribu orang yang menjalani pemindaian otak sebagai bagian dari Biobank Inggris, sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 500 ribu orang asal Inggris. Mereka berusia antara 40-69 tahun.
Studi ini telah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti usia, penggunaan alkohol, massa tubuh, etnis, genetika, riwayat kanker, diabetes, masalah pembuluh darah atau jantung, obat-obatan, gejala kejiwaan, hingga status merokok.
Hasil menemukan bahwa orang-orang dengan nyeri kronis memiliki hasil kognitif yang lebih buruk daripada orang yang tak pernah mengalami nyeri kronis.
Penelitian tersebut menjelaskan ketika rasa sakit dirasakan pada dua bagian tubuh, hippocampus akan semakin mengecil.
Hippocampus merupakan struktur otak yang sangat terkait dengan pembelajaran dan ingatan. Bagian ini akan mengalami penuaan sekitar dua tahun pada orang berusia 60 tahun yang memiliki nyeri kronis di bagian tubuh tertentu dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki nyeri.
Penjelasan tersebut ditulis oleh salah satu penulis studi sekaligus profesor psikologi Chinese Academy of Sciences, Tu Yiheng.
“Dengan kata lain, hippocampal (volume materi abu-abu) pada individu berusia 60 tahun dengan (nyeri kronis) di dua bagian tubuh sama dengan volume (materi abu-abu) pada kelompok kontrol (yang tidak mengalami nyeri kronis) usia 62 tahun,” ungkapnya.
Riset tersebut juga menemukan bahwa risiko demensia akan meningkat saat jumlah area tubuh yang mengalami nyeri kronis bertambah.
Namun, penelitian tersebut tidak memasukkan faktor tingkat aktivitas fisik, seperti kebiasaan olahraga. Menurut penelitian lainnya, kebiasaan olahraga merupakan salah satu faktor penurun risiko.
Di luar penelitian tersebut, Richard Isaacson yang merupakan ahli neurologi mengatakan, orang yang mengalami nyeri kronis di area tubuhnya mungkin kurang mampu melakukan aktivitas fisik secara teratur. Padahal, aktivitas tubuh tersebut berpotensi untuk menurunkan risiko demensia.
Komentar