SMJTimes.com – Dalam rangka memastikan stok beras, Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Pasar Wonokromo, Surabaya. Di kunjungannya tersebut Jokowi memperkirakan harga beras akan turun sejalan dengan pasokan beras nasional yang melimpah dan kestabilan permintaan.
Dikutip dari Detik Finance (19/2), Jokowi menuturkan, “Sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya stoknya melimpah, permintaan tetap, artinya harga secara otomatis akan turun.”
Jokowi menambahkan, pada akhir Februari dan awal Maret, Indonesia akan memasuki masa panen raya yang turut meningkatkan stok beras. Perkiraan stok beras di Februari kemungkinan mencapai 1 jutaan ton, sementara di bulan Maret 1,9 jutaan ton.
“Yang pertama, saya ingin cek barang yang sangat penting. Yang namanya beras apakah operasi dari Bulog sudah sampai ke Warung, pasar-pasar. Saya lihat sudah,” ujarnya.
Berdasar pengecekan, harga beras terpantau baik dan stok beras melimpah di pasar Wonokromo. Harga 5 kilogram beras sebesar Rp 44.000, yang berarti dibawah 9.000 rupiah di semua warung. Jokowi juga menyebut bahwa tingkat harga tersebut mulai turun berkat operasi pasar Bulog, meski belum semua daerah mengalami penurunan harga.
Harga beras berpengaruh terhadap pergerakan inflasi, sehingga diharapkan harga beras tersebut dapat dijaga agar tetap stabil
Dalam kesempatan itu pula, Presiden RI memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok lain di pasar, salah satunya minyak goreng subsidi, yaitu MinyaKita. Ia memberikan informasi bahwa MinyaKita masih tersedia di pasar, namun jumlahnya tidak melimpah.
“Yang sering naik naik-turun MinyaKita. Saya lihat stoknya ada meskipun tidak melimpah. Tapi, stoknya ada dan harga masih Rp 14.000,” pungkasnya
Komentar